Bagaimana rasanya mempunyai impian tapi kau tak dapat menggapainya? Menyebalkan bukan? Aku selalu membanggakan kemampuan tarik suara di depan orang tua dan orang di sekitar rumah namun kemampuanku tak ada apa-apanya disini.
Gadis di atas panggung mempunyai suara yang lebih merdu dariku. Dia mampu mencapai nada tinggi tanpa harus berakhir dengan napas tersenggal atau sakit tenggorokan. Bahkan pelatih selalu memujinya dan menyuruh gadis pucat itu menjadi center. Padahal suaraku juga bagus meski tak bisa bermain dengan nada tinggi.
Aku berdecih saat dia tersenyum. Perutku seperti dikocok, ingin memuntahkan seluruh isi perut di depan wajahnya. Apa bagusnya wajah pucat seperti mayat? Lebih cantik aku, katanya bule menyukai kulit sawo matang kan? Pasti aku akan menjadi incaran jika ada di Bali. Para pemuja kulit putih tidak sadar dengan kecantikan kulit coklat.