Mereka bertiga nampak serius saat rekaman terputar. Mendengar setiap suara yang keluar dari ponsel. Mela tak sabar melihat reaksi dua remaja di depannya. Jantungnya berpacu cepat karena adrenalin yang memuncak seperti orang yang melakukan olahraga ekstrim seperti terjun payung dari ketinggian. Menyenangkan.
"Satu, satu, aku sayang Ibu. Dua, dua, juga sayang Ayah. Tiga, tiga, sayang Adik Kakak, satu dua tiga, sayang semuanya."
Wajah tegang kedua remaja SMA berubah masam saat lagu anak-anak terputar sedangkan yang satunya membulatkan mata sambil menatap ponsel di tangan.
"Kok? Harusnya suara Tiara, nama foldernya bener kok. Coba ku cari lagi," pekik Mela menggulir layar ponsel ke atas dengan cepat. Keringat sebesar biji jagung nampak di pelipisnya turun ke leher saat tak menemukan rekaman suara dirinya dengan Tiara.