Sejauh mata memandang, pepohonan hijau mengelilingi sisi timur pantai. Berbagai pepohonan mangrove berdiri tegak melindungi orang di bawah dari terik matahari. Dua remaja beda jenis kelamin berjalan seraya menatap takjub pohon di sekitar. Beberapa orang nampak berfoto di depan pohon atau di ayunan yang terbuat dari kain panjang yang diikat ke dua pohon.
"Nia, coba ke situ," ajak Kevin menunjuk ayunan.
"Kenapa? Kamu mau duduk disana? Jangan kayak anak kecil deh," cibir Nia tersenyum mengejek.
"Justru kamu yang harus duduk. Kamu pegal kan?" tanya Kevin.
"Hah? Engga kok. Aku gak capek," kilah Nia memalingkan muka walau kakinya bergetar dan mulai berdenyut. Berjalan terlalu lama dengan kaki yang dibalut gips membuatnya mudah lelah.
Kevin terkekeh melihat tangan Nia yang melingkar di bahu Kevin bergetar. Gadis itu tak pandai bohong rupanya. Tanpa menunggu persetujuan Nia, Kevin mendudukkan Nia di ayunan seraya meluruskan kaki gadisnya.