Mobil berhenti di sebuah bangunan yang terletak tak jauh dari bibir pantai. Dapat terdengar suara ombak menghantam batu karang. Sedikit menyeramkan namun juga menenangkan. Pemuda di dalam mobil menggoyang bahu gadis di sampingnya, dari goyangan pelan sampai kencang tapi tak berhasil membangunkan gadis itu. Seolah ada lem yang menempel erat diantara kelopaknya.
"Nia, bangun," ujarnya lembut. Pemuda cepak itu menghela napas. Sepertinya gadisnya terlalu lelah. Ia turun duluan lalu menarik pegangan pintu di sisi lain, sisi gadisnya. Kemudian menggendong gadis itu di punggung.
Derap langkah menggema di hotel yang tidak terlalu besar namun cukup nyaman untuk ditinggali. Lubang kunci terputar ke kanan lalu bunyi klik terdengar. Pemuda itu masuk ke pintu yang perlahan terbuka sambil menggendong Nia di punggungnya.