Awan hitam bergelayut di langit, menutupi bintang dan rembulan, menimbulkan kegelapan yang menyesakkan hati. Semilir angin berhembus, melambai rambut hitam yang dibiarkan tergerai sepinggang. Langit gelap total sama seperti hati gadis yang sedang berpegangan pada pembatas jembatan.
Mobil yang dibiarkan terparkir di belakang sedikit menutupi tubuhnya dari penglihatan orang-orang di di balik punggungnya. Nia menunduk ke bawah sana. Manik karamelnya menatap kendaran yang berlalu lalang di jalanan trotoar. Bunyi klakson tak mengganggu sama sekali. Ia suka pemandangan dari atas sini.
Hembusan angin masuk melalui celah piyama, menusuk tiap tulang dan sendi gadis itu. Uap mengepul setelah helaan napas keluar dari bibir tipisnya. Tangannya meremat kuat pembatas jembatan.