"Kurang ajar! Berani kamu membantah?"
"Aku bicara fakta, kau itu posesif. Jadi suami gak pengertian banget."
"Kamu yang harusnya pengertian!"
Suara benturan dan teriakan terdengar di tengah malam, yang dinginnya menusuk tulang hingga punggung terasa nyeri dan bulu halus berdiri. Suara-suara itu cukup kencang sampai membangunkan gadis yang sedang tertidur di ranjang dengan tubuh menggigil.
Matanya perlahan terbuka, mengerjap beberapa kali membiasakan diri dengan keadaan sekitar. Ia menurunkan suhu Air conditioner karena sadar bintil-bintil muncul di tangan dan kaki.
Telinganya berdenging ketika pekikan dan jeritan menghantam alat pendengarannya. Berdecak sebal merutuki suara berisik dari kamar sebelah. Berjalan gontai melewati lorong.
Bulu kuduk semakin berdiri karena tak ada cahaya, hanya ada lampu kecil di dekat tangga yang bahkan tak mampu menerangi lantai. Semilir angin melewati lubang kecil, menerpa kulit Nia yang langsung merinding.