Nia menggigit bibir bawahnya sendiri. Merutuki tubuhnya yang bergerak diluar kendali. "Kamu payah Nia. Kamu lemah. Bisa-bisanya kamu mengalami serangan panik. Di depan Rio lagi. Gimana kalo dia cerita ke Tiara? Lalu Tiara entah sengaja atau keceplosan ngomong ke anak lain? Bisa nambah gosip buruk tentangku di sekolah."
Tanpa Nia sadari tubuhnya kembali kejang ketika pikiran-pikiran negatif merasuk, menguasai otaknya. Jantungnya kembali berdebar kencang dengan leher yang seperti dicekik. Air mata sudah mengalir deras dari manik coklatnya sampai Nia terbatuk-batuk. Kemudian, semuanya gelap.
#
.
.
Hening, satu kata yang cocok untuk menggambarkan suasana di ruangan penuh buku. Hanya ada beberapa orang yang duduk di kursi pengunjung sambil membaca benda yang mempunyai banyak ilmu. Tak peduli setebal apa buku itu. Tak ada yang bersuara, jikapun ada, mereka bicara dengan sangat pelan. Demi menghindari amukan wanita berkacamata tebal yang menjaga perpustakaan.