"Aku pulang," salam gadis rambut sepinggang. Tak ada jawaban. Tak ada pelukan hangat. Hanya kesunyian yang menyambut gadis bermata coklat muda. Nia menghela napas berat. Apa yang diharapkan dari orang tua yang selalu sibuk. Mana mungkin ia mendapat sambutan hangat. Merutuki diri yang sempat berharap mendapat salam hangat dan pelukan seperti film keluarga yang ia tonton. Menonton film tentang keluarga membuatnya mengkhayal berada di posisi tokoh.
Nia meletakkan sepatunya di rak sepatu lalu melangkah ke kamarnya. Menaruh ransel asal, berbaring di ranjak empuk sambil menatap bintang di atapnya. Gadis berkulit pucat mengambil ponselnya, membuka pesan ketika notifikasi muncul. Ah dari temannya.
"Hei, kamu baik baik aja?"