Kevin berjalan mengendap ngendap mendekati kursi penonton. Pemuda berseragam basket itu melangkah pelan ke arah sosok yang sedang menangis. "M-Mba," seru Kevin. Wanita yang sedang menangis terperanjat, ia mendongakkan kepalanya. Manik Kevin melebar saat itu juga. "Nia," pekik Kevin.
"Kevin," sahut Nia lemas. Gadis rambut sepinggang itu berdiri hendak menghampiri Kevin. Naas, sekujur tubuhnya terasa sakit ketika Nia baru menapakkan kakinya ke lantai hingga Nia berakhir jatuh kembali ke kursi penonton.
Manik kelam Kevin melebar dengan alis terangkat dan melengkung. Refleks pemuda berompi itu menahan punggung Nia yang lemas. Kevin tersentak ketika merasakan tubuh Nia panas seperti air rebus. Wajah gadis pujaannya sangat pucat. Dapat ia lihat tubuh kurus Nia mengigil. "Kenapa kamu masih disini?" tanya Kevin setengah berteriak.