Sepeninggal Sabda dan Syifa, Nyonya Indah dan Pak Karta berbincang di Ruang keluarga. "Kenapa Papa bersikap lunak kepada mereka?" Tanya Nyonya Indah.
"Memangnya salah mereka apa ma?" tanya Pak Karta.
"Papa ini tidak tahu apa bersikap masa bodoh dengan anak." Kata Mama Sabda.
"Papa benar-benar tidak mengerti apa yang mama maksud!" Kata Pak Karta.
"Sabda itu sekolah jauh-jauh ke luar negeri dengan biaya yang tidak sedikit, eh pulang-pulang cuma jualan krupuk di pasar hanya karena salah gaul dengan anak kampung yang tidak jelas latar belakang hidup dan masa depannya!" Kata Nyonya Indah.
"Kenapa Mama selalu curiga terhadap anak sendiri, mereka masih muda kita belum tahu pasti soal masa depan mereka!" Kata Pak karta.
"Pa, daun jatuh tidak jauh dari pohonnya, kalau cuma anak petani gurem yang hidup di kampung mau jadi apa anak kita nanti kalau hidup sama dia!" kata Nyonya Indah.
