Malam semakin larut, pak Karta dan nyonya Indah masih ngobrol berdua di ruang tengah. menikmati teh panas atau kopi dan air putih hangat dan sesekali ngemil makanan ringan sambil nonton siaran televisi kesukaan mereka. "kalau papa apapun kondisi Raja jika dia mau kuliah , ya kita suport, beri dia semangat bukan malah melarang dia khawatir di bulu teman-temannya karena dianggap cacat. Anggap saja dia anak normal sebagaimana anak-anak yang lain." kata pak Karta kepada nyonya Indah. "Iya, pa mama mengerti, tetapi sebagai wanita yang pernah melahirkan dia sakit hati rasanya jika melihat dia dibuli oleh teman-temannya karena jalannya pincang, apa kita carikan kuliah khusus untuk dia agar bisa kuliah dari rumah?" kata nyonya Indah kepada pak Karta.