Chapter 154 - kejamnya ibu kota

Anak kecil itu sibuk menikmati makanan itu dengan lahap seakan tidak pedulikan beberapa kali Syifa menyapanya. "Makanannya enak?' Tanya Syifa kepada anak kecil itu. Anak kecil itu terdiam dan menatap wajah Syifa dan mengangguk tanda makanan itu enak. "Kakak belum tahu nama kamu, boleh kakak tahu siapa nama kamu?" Tanya Syifa kepada anak kecil itu. "Fitri" Jawab anak kecil itu sedikit cadel. "Fitri sudah mandi?" Tanya Syifa kepada anak kecil itu. Anak itu hanya menggelengkan kepalanya. Sudah berapa hari atau mungkin sudah berapa minggu ia tidak mandi, bau keringat yang lama mengering begitu menyengat hidung serasa mau muntah. "Fitri mandiin kakak mau?" Tanya Syifa kepada anak kecil itu dan dijawab dengan gelengan kepala seakan anak kecil itu tidak pernah dimandikan oleh ibunya.