Siang hari yang terik di kantin kampus , terlihat di sudut ruangan 3 pria yang sedang asik merokok membuat kebisingan akibat nada bicara dan tertawa yang terlalu keras . teguk demi teguk tetesan air dingin itu mengalir di leher Arthur. Saat tangan yang kekar dan berurat ingin mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya tiba tiba ada tangan keriput yang menarik telinga Arthur
"adadadaaaahh" membuat pandangan Arthur berpaling ke sumber rasa sakit itu ,
" Arthur!!!" nada kencang dari seorang pa tua yang berhasil mengalihkan pandangan semua pedagang di kantin , " Sudah berapa kali saya bilang tunggu jam matkul habis dulu baru ke kantin, sudah berapa dosen yang kamu tinggalkan mata kuliahnya HAH?" ungkap dekan penuh dengan rasa Lelah dengan sikap Arthur .
"coba bapak liat jam di tangan bapak" Arthur menjawab dengan wajah tengilnya . dengan ekspresi yang kesal, tangan kiri dekan pun di angkat menunjukan jam yang memberi Taunya bahwa mata kuliah akan habis dalam 1 menit .
"ini bapak ga ada cita cita ngelepasin tangan dari kuping saya ?" Arthur menggoda dekan .
dengan perasaan yang emosi dan muak dengan tingkah Arthur " Arthur untuk kali ini kamu lolos dari saya yah, tapi jika besok saya liat kamu kabur dari kelas lagi , kamu saya DO" beranjak pergi lah dekan dari tempat itu , membuat semua pandangan orang orang yang berada di kanting menuju arah dekan pergi ."kalo saja bukan karena kakenya teman baik saya dan pemilik oxffort university ini, saya tidak akan mungkin selalu menegur anak nakal itu " suara hati dekan yang kesal melangkah keluar dari kantin.
"plak ,plak plak" tepuk tangan yang di berikan alex kepada Arthur dengan rasa salut dan bangga melihat kejadian yang telah terjadi,"mantap banget lu boy salut gua hahaha". Tak lama para mahasiswa beramai ramai melangkahkan kakinya menuju kantin untuk mengisi waktu break mereka.
Hembus demi hembusan asap keluar dari bibir , tubuh yang relax menyandar ke tembok tidak menhiraukan kebisingan yang di sebabkan situasi kantin yang sudah ramai, Arthur tetap tenang mengisap rokonya . " woy brooo ,asik juga nih " suara semangat yang tiba tiba merangkul jojo .
Tangan yang terangkat mengarah kepada alex yang duduk di samping Arthur " gemana bro, aman? " alex merespon bryan yang penuh semangat . bryan adalah anak prodi lain yang sering nongkrong Bersama mereka saat ke club malam . " wets, baru keliatan aja lu, kemana aja " tanya alex kepada bryan , sambil menarik bangku untuk duduk bryan menjawab " biasalah bisnis " , menyadari adanya arthur yang sedang menunduk memainkan handphone sambal mengeluarkan asap roko dari mulutnya " kenapa tu temen lu kusut gitu mukanya"
jojo dengan polosnya " tadi dia di jewer dekan lagi tau" mendengar pernyataan jojo ,terukir senyuman tipis di ujung bibir Arthur.
Tatapan kosong yang memandang foto Wanita cantik di hanphone yang menyala, mengarahkan ibu jari ke pipi dari foto tersebut membuat sebuah hati kecil yang sedih berbicara "mamah cantik, saya rindu" membuat hati dan pikiran kacau , mata yang berkaca kaca dan mental yang down semua Arthur rasakan detik itu juga , " yu baso yu " suara jojo mengganggu suasana hati Arthur.
dengan tubuh yang beranjak bangun " ga bisa bro , mo cabut gue " ungkap bryan sambil berikan salaman perpisahan kepada mereka . " yah ga asik lu" ungkap Arthur saat gilirannya bersalaman dengan bryan . beranjak pergi nya bryan dari tempat bersamaan dengan ibu kantin yang menghampiri tempat Arthur dan teman teman duduk , sambil memegang catatan kecil untuk menulis pesanan "gemana ni bos udah siap pesan belum ? "menatap Arthur dengan senyuman hangat dan tangan yang siap mencatat . dengan antusias jojo menjawab pertanyaan ibu kantin "baso 3 bu biasa minumnya lemon tea ya, bos yang bayar " jojo pun menengok ke arah athur sambil mengangkat kedua alisnya berkali kali dan tersenyum lebar .