Di atas atap gedung pencakar langit, terlihat seorang lelaki tua yang mengenakan jas putih seorang dokter, ia berdiri mematung tidak dapat menggerakan tubuhnya. Di depan lelaki tua itu seorang lelaki bertopeng dengan santainya memotong leher lelaki tua itu secara perlahan. Mata pisau daging yang ia gunakan bergerak maju, mundur, maju, mundur, menyayat leher tanpa memakai tenaga berlebih, sehingga leher lelaki tua itu tidak kunjung terputus. Belum lagi dengan kemampuan lelaki tua yang bisa meregenerasi lukanya, yang seharusnya menyembuhkan, namun kini malah menambah penyiksaan.
'AARRRGGHH!'