Bertempat di langit Kota Akademi, perang semakin berkecamuk di atas sana. Masing-masing pasukan dari setiap kubu saling menembakkan senjata dan kekuatan magis mereka. Di bawah langit yang gelap dan deras hujan, warna-warni serangan dapat menyilaukan mata yang melihatnya.
Sayangnya, setiap warna itu melesat, pastilah salah satu tentara akan tewas. Mau itu dari pihak lawan maupun kawan.
Gahar memperhatikan aktivitas musuh yang semakin ramai. Ribuan peluru mereka arahkan ke dalam kota. Untuk selama ini kubah pelindung kota masih dapat menangkis setiap serangan lawan, namun kubah ini juga memakai energi baterai yang menjadikan aura sebagai bahan bakarnya. Walau Kota Akademi sudah menyimpan aura sejak lama sebagai bahan bakar pelindung, akan ada waktunya energi itu akan habis juga.