Sepuluh menit. Aji mengutuk atasannya yang seenaknya menyuruhnya bertahan untuk sepuluh menit melawan jembatan aneh di belakangnya.
Aji menghela napas panjang. Melirik ke belakangnya, lalu menembakkan pistol laser miliknya ke arah kepala jembatan.
Shoot! Shoot!
Namun seperti yang sudah diduganya, tembakannya hanya menyisakan lubang kecil yang tak berarti. Jembatan tersebut hanyalah bangunan, tidak ada darah atau hal lain yang bisa menjadi luka dan membuatnya meringis kesakitan.
Shoot!
Aji satu kali lagi menembakkan pistolnya. Menyisakan lubang kecil di kepala jembatan. Sama sekali tidak berpengaruh terhadap lajunya yang semakin ganas. Bahkan dua lubang bekas tembakan sebelumnya sudah mulai menutup kembali.
Aji seketika bertatap kosong. Dia mengangguk semakin yakin.
'Yup, tidak mungkin. Aku tidak mungkin melawan hal aneh ini. Hanya satu yang bisa kulakukan…'
"LARI!!!"
"Kaw!"
"Semangat Popo! Terbang lebih cepat, kalau tidak kita akan mati!"