Rumah Makan Melodi, Kota Atlas.
Koki tua duduk memandangi Bayu dan raut mengerut. Melihat pemuda di depannya tampak menikmati segelas teh hangat yang kini telah terasa manis. Koki tua itu menghebuskan napas panjang, lalu menoleh ke dua tamunya dengan tatapan serius.
"Jadi, ada keperluan apa kalian kemari?"
Irina terdiam mendengar pertanyaan itu, ia lalu melirik ke Guildmasternya. Melihat atasannya itu kini bersandar santai di kursi terbangnya dengan ke dua mata terpejam. Irina merasakan firasat buruk melihat hal itu. Sebelum ia sempat berkata sesuatu, Bayu menjawab singkat pertanyaan koki tua di depannya.
"Kami lapar, apa pelanggan butuh alasan untuk mengisi perutnya di sebuah rumah makan?" Jawab Bayu tanpa membuka matanya, mulai mencari posisi nyaman di kursinya. Irina semakin bermuka kelam.
Koki tua itu mengerutkan wajahnya.
"Tempat ini terlalu tersembunyi bagi kalian untuk datang kemari secara kebetulan."