Di depan Kantor Pusat Kepemerintahan Nusa, Sentral.
Jihan telah berjalan ke depan barisan, melihat Endra yang berada di balik gerbang sana.
"Endra! Kamu telah kalah! Menyerahlah!"
"Gyahahaha! Menyerah?! Aku masih belum kalah, Jihan! Aku akan bertarung sampai seluruh senjataku habis!"
" … " Jihan mengernyit, kurang memahami yang dimaksudkan Endra.
Endra menyeringai, ia menoleh ke pasukannya yang telah mundur karenan ketakutan. Seluruh pasukan yang ada di sekitar kantor untuk melindunginya, telah diberi oleh Endra sebuah senjata rahasia. Senjata hasil kerja sama ia dengan Dimitri.
Endra merasa kalau inilah waktunya bagi mereka, pasukannya, untuk menggunakan senjata rahasia tersebut, serum Golding.
"Kalian semua! Gunakan Golding sekarang juga!"
Para pasukan ASAD yang mendengar perintah Endra semerta mengingat tabung jarum yang ada tas pinggang masing-masing. Mereka tidak tahu apa gunanya serum yang diberikan Endra tersebut, sehingga beberapa merasa ragu untuk memakainya.