Panji melirik ke belakangnya, melihat dua Panglima dari Suanggi yang menggeliat berusaha melepaskan diri dari ikatannya.
"Putri Aarifa! Putri! Apa anda benar-benar Tuan Putri?!" Danum bertanya lantang, tubuhnya menggeliat bergerak maju layaknya seekor ulat. Wajah wanita itu memerah dengan mata yang agak berair.
"Putri Aarifa! Ini saya Danum! Putri!"
Panji memicing ke arah Danum, lalu menoleh ke Lukman yang diam-diam mencoba melespaskan diri, walaupun sudah jelas mustahil dilakukan, karena ikatan itu dibuat oleh Aarifa. Panji kembali berpaling ke Danum yang semakin mendekat, wajah wanita itu seperti senang campur panik dengan sedikit bumbu rindu.
"Apa dia penggemarmu?" Tanya Panji ke Aarifa yang matanya telah terpejam, seperti akan tidur, tapi wanita pemabuk itu terus memaksa dirinya bangun dengan minum bir, karena peristiwa menarik akan terjadi sebentar lagi.
"Hm… penggemar? Siapa?"