Endra tersadar dari lamunannya, menoleh ke putrinya, Tazkia, yang mengambil alih komando menyuruh para pasukan ASAD dari Divisi Kedua yang ada di depan kantor kepemerintahan untuk segera bergerak. Dengan tidak adanya Danum, wakil komandan Divisi Kedua pun sementara waktu akan mengambil alih pimpinan divisi.
Setelah itu, Tazkia menyuruh Banaspati dan pasukan pribadi Endra yang melindungi kantor untuk mengurung pasukan Federasi, agar mereka tidak ke mana-mana, dan pergi mencari Jihan. Walau hal ini memungkinkan Federasi untuk mencapai Endra, demi menghentikan serangan nuklir besok. Namun kemungkinan itu terjadi masih sangatlah kecil. Hingga saat ini saja, Federasi tidak bisa melakukan apa pun terhadap monster berwujud api yang menghadangnya. Jadi membiarkan mereka di sini akan lebih menguntungkan daripada membiarkan mereka mencari Jihan dan melindungi Presiden Nusa tersebut.
"Tazkia…" gumam Endra yang agak terpukau.