Di depan kediaman Jihan Wiyata, Sentral.
Pertarungan sengit antara pasukan Divisi Kedua ASAD dengan prajurit pelindung Presiden dibantu guild H&S pun tampaknya akan berakhir, di mana Danum sudah mengalahkan mayoritas pasukan musuh seorang diri. Begitu pula dengan Nathan dan Intan, ke duanya terkapar dengan luka cukup parah, tidak berdaya mengangkat tubuh mereka lagi.
Tenaga dan aura telah habis, ke duanya kalah telak melawan Danum. Nathan telah kehilangan kesadarannya dengan darah mengalir dari perutnya yang terdapat luka besar, bekas tertikam tombak air Danum.
Sedangkan Intan, dia masih sadar tapi sudah tidak bisa lagi menggerakan tubuhnya. Ke dua telapak tangannya tertempel ke sebuah pohon besar yang ada di sana, tertempel setelah dipaku oleh es yang dibentuk Danum. Intan sudah tidak punya tenaga untuk melepaskan diri, dia hanya memandangi rekan satu guildnya yang lain, satu demi satu tumbang menjadi korban keganasan Danum.