Sekarang Suga sedang duduk malas di tempat favoritnya di sekolah selain ruang musik. Tentu saja lapangan basket.
Suga selalu menguraikan pikirannya yang ruwet dengan melemparkan bola secara random ke ring. Itu selalu membantu.
Untuk kesekian kalinya Suga mengecek ponselnya, hanya ada beberapa panggilan tidak penting di sana.
"Apa yang kau lakukan di sini? Bukannya ini jam pelajaran?"
Suga melirik malas ke arah pintu dan mendapati Teo tengah bersandar di ambang pintu.
"Kau sendiri juga tidak mengikuti pelajaran!"
"Jam kosong! Di kelas terlalu berisik jadi aku kemari!"
Teo melangkah gontai memasuki lapangan.
"Kurasa aku akan menerima tawaranmu untuk bergabung di tim!" kata Teo datar.
"Itu bagus. Tapi beri aku alasan!"
"Aku hanya tidak suka pria menyebalkan itu lebih hebat dariku. Itu menggangguku."
Pria menyebalkan?
"Ah, Bayu? Kenapa?"
"Bukan urusanmu. Tapi sebelum itu, katakan dari mana kau tahu aku bisa bermain?"
Sudah Suga duga bahwa Teo akan menanyakan hal itu.