"Giliranmu!"
Bi memutar bulpoin itu dengan semangatnya.
"Her, truth or dare?" tanya Bi dengan semangatnya.
"Dare!" sahut Heri tanpa berpikir.
"Hei! Pilih truth saja! Ada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu!" protes Bi.
Heri menggeleng pelan sambil memicingkan matanya.
"Kau pasti akan bertanya tentang sesuatu yang merepotkan. Aku malas menjawabnya!"
Bi terlihat kecewa dengan pilihan Heri.
'Memangnya apa yang ia ingin tanyakan sampai segitu kecewanya?' batin Heri curiga.
"Kau akan menyesal jika memilih dare!" ancam Bi.
"Aku seorang pria sejati kau tahu?! Aku tidak akan menyesali keputusanku!"
"Kalau begitu ... kau harus mencium bibir Bayu sekarang juga!" seru Bi dengan tatapan licik.
"Woi!!!" teriak Heri dan Bayu bersamaan.
Wow. Bi ....
Dia benar-benar luar biasa.
"Kau tidak akan menyesali keputusanmu kan? Lakukan saja!" sloroh Bi sambil tersenyum lebar.
Tiba-tiba saja Bayu bangun dari duduknya dan menatap Heri tajam.
