Gabriel melirik sekilas ke arah Bi. Apa yang di lakukan gadis cengeng itu di tempatnya? Apa yang gadis itu pikirkan? Bahkan tempat ini hanya ada pria. Apa dia tidak takut? Dan ...
Bi di kamarnya? Berdua dengannya? Apa gadis itu tidak takut pada Gab? Bahkan selama ini para gadis menjauhi pria itu karena takut padanya. Tapi apa yang dilakukan si cengeng itu?
"Ini hari ulang tahun ibuku ..." Bi kembali membuka suara.
"Aku ingin memberinya sebuah hadiah yang sangat manis, tapi bahkan aku tidak tahu dia ada di mana." ucap gadis itu lagi.
Gabriel membuka matanya perlahan dan menatap Bi yang sedang menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Aku mencoba meneleponnya dari pagi, tapi sampai sekarang nomornya tidak aktif."
Bi mulai terisak pelan. Mata, hidung dan telinganya memerah.
"Sementara di rumah, ayah sedang tertawa bahagia dengan keluarga barunya."
Gadis itu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
Bisa dipastikan, air mata sudah deras mengalir di sana.