Chapter 72 - SMA

16 Tahun Kemudian.

"Hei, Daddy tidak bekerja keras hanya untuk membuatmu tidur sepanjang hari tanpa melakukan apa pun!"

Suga membuka matanya perlahan dan melirik malas ke arah pintu kamarnya. Tumben sekali daddy-nya itu ada di rumah di siang bolong begini?

"Daddy sedang tidak ada kerjaan? Kenapa di rumah jam segini? Pergilah kerja dan hasilkan uang yang banyak!"

Rei menghela napas kesal melihat kelakuan anak semata wayangnya itu. Baiklah, salahkan Rani, Naya, dan Puspita karena terlalu memanjakan anak itu, hingga ia selalu bersikap seenaknya.

"Cepat bersiap-siap! Daddy akan mengantarmu ke sekolah! Menjadi pintar itu tidak cukup! Kau harus belajar disiplin dan bertanggung jawab! Oh Tuhan, di mana mommy-mu?" perintah Rei, lalu beranjak pergi meninggalkan kamar putranya.

Dengan enggan, Suga turun dari kasur king size-nya, dan bergegas mengganti bajunya.

***

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS