Jantung Joe berdebar begitu kencang saat seseorang yang ia yakini bidadari tak bersayap itu melangkahkan kakinya pelan di altar.
Puspita tersenyum begitu manis. Gadis itu masih mengalungkan erat tangannya pada lengan ayahnya.
Suara musik yang mengalun, dan angin yang bertiup sendu, membuat suasana semakin sakral, seolah benar, mereka akan di satukan oleh Tuhan dalam ikatan suci bernama pernikahan.
Ayah Puspita menyerahkan putri cantiknya pada Joe, dan tentu saja pria itu menyambut dengan hangat tangan bidadari cantiknya itu.
Mereka pun berdiri beriringan di hadapan pendeta.
Dengan penuh khidmat, mereka melakukan serangkaian upacara pernikahan.
Joe tak bisa mengalihkan pandangannya dari binar mata penuh kebahagiaan Puspita.
Yang pria itu ingat, gadis itu selalu menangis saat bersamanya. Tapi sekarang gadisnya itu tersenyum begitu lebar.