"Tidak." jawab Hilda dengan santainya.
Yudha memperhatikan Hilda dengan seksama. Apakah gadis itu sedang sok jual mahal? Ataukah dia memang tidak tertarik pada Yudha?
"Hilda, aku serius! Jawab pertanyaanku dengan benar! Jika kita mendapatkan restu dari orang tuaku, apa kau mau jadi pacarku?"
Gadis itu mulai terlihat gugup sekarang.
Bukan hanya Hilda, sejujurnya Yudha pun begitu. Debaran di jantungnya itu benar-benar membuatnya gila.
"T-tapi, kita baru saja kenal! M-mana mungkin kita bisa mempunyai hubungan seperti itu?"
Hilda begitu gugup. Apa itu berarti, gadis itu ingin mengatakan iya, tapi ia hanya ragu? Atau apa? Perempuan itu memang susah dimengerti.
"Karena jantungku berdegup kencang sekarang. Melihatmu, aku merasakan sesuatu yang lain. Aku tidak pernah merasakan ini saat melihat perempuan lain." kata Yudha pelan.
Hilda menatap pria itu ragu, namun beberapa detik kemudian, pipinya merona merah.