Baik Samudera, Bara, dan Melati hanya bisa saling melemparkan pandangan dalam diam.
Melati mengerjapkan matanya beberapa kali, Samudera menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal, dan Bara mengorek telinganya dengan jari kelingkingnya.
Mereka terlalu bingung harus merespon permintaan Elang seperti apa.
"Sebelum gue ngomong sama ayah, gue mau minta pendapat kalian dulu!" ucap Elang dengan sangat serius.
"Lo mau pendapat jujur gue gak?" tanya Bara ragu.
"Mau!"
"Gila lo ya? Bego apa gimana sih lo? Wisuda aja belom, sok-sok an mau lamar orang! Kelarin dulu kuliah lo! Mapanin dulu keuangan lo, mantepin dulu mental lo! Cukup emang Nhola lo kasih hasil kafe yang baru netes begitu? Itu kafe lo baru ya, Lang! Makanya masih rame! Liat aja ntar satu atau dua tahun lagi! Masih rame apa kagak! Jangan sampai lo besok kesulitan hidupin istri sama anak lo!" Seloroh Bara dengan suara berat.
Sam sendiri hanya mengangguk-anggukan kepalanya membenarkan ucapan Bara.