Helaan napas lega, keluar dari diri Melati, gadis itu tersenyum melihat sebuah dokumen berisi kontrak miliknya yang resmi berakhir, di atas meja ruang kerja Elang. Sekarang, dirinya bebas.
Melati mendongak menatap Elang dengan senyuman yang sangat lebar.
"Makasih ya, Elang!" Melati berujar pelan.
Elang mengangguk pelan, ia lalu membalas senyuman Melati tak kalah lebarnya.
"Kita harus rayakan! Lo mau apa? Gue traktir!" seru Elang dengan penuh semangat.
"No, karena ini hari bahagiaku, aku yang akan traktir!"
"Widih, banyak nih duitnya!" gurau Elang.
Melati tersenyum lebar dan mengangguk pelan.
"Aku habis gajian! Novelku lumayan peminatnya, jadi bisa menghasilkan!"