Angin bertiup sendu menerbangkan dedaunan kering yang dengan mudahnya terlepas dari tangkai pohonnya.
Suasana di dalam kamar rumah sakit terasa begitu sepi karena Elang dan Mika harus keluar untuk mengurus beberapa hal.
Melati benci sendirian, pikirannya selalu saja berkelana jauh entah ke mana jika ia sendiri. Ia lalu memalingkan wajahnya dari jendela ke arah AC yang terpsang di sudut ruangan. Melati meraih remote AC dan menurunkan suhunya.
Gadis itu menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya, ia lalu mencoba memejamkan mata. Namun sedetik kemudian matanya terbelalak sempurna dan selimutnya langsung lepas dari tubuhnya saat ia beranjak duduk dan memastikan apa yang terjadi.
Siapa yang tidak akan kaget ketika pintu tiba-tiba terbuka dengan begitu kencangnya? Melati mengernyit bingung melihat Samudera berada di ambang pintu dengan tampilan yang kacau dan tatapan penuh kekhawatiran.