Veranda keluar dari ruangan Alena setelah ia tertidur pulas, saat ia menoleh ke kanan, ia terkejut melihat wanita paruh baya yang mungkin umurnya tak jauh beda darinya. Ia tersenyum ramah pada Veranda, sedangkan Veranda hanya menatap Meika dengan datar.
"Ada perlu apa Anda datang kemari? Mungkin Anda sudah mendengar tentang keadaan anak Anda."
Meika mengangguk. "Iya, saya tau bagaimana kondisi Alena saat ini dan kedatangan saya ke sini bukan untuk melihat Alena dan memaksanya untuk mengingat saya. Tetapi, maksud kedatangan saya adalah … saya ingin meminta maaf atas ucapan saya kemarin malam. Saya sangat menyesal."
Veranda hanya menatapnya dengan mulut yang sengaja ia bungkam kan, karena ia sendiri sudah malas ketika harus berhubungan dengan ibu kandung anaknya itu.