"Jon, kenapa lo bisa gini? Kenapa lo enggak pernah mau cerita tentang masalah lo keluarga lo?" tanya Alena dalam hati, bulir bening itu perlahan keluar dari mata Alena.
"Jon …."
"Kenapa lo selalu bilang kalau lo itu enggak apa-apa, padahal lo lagi ada masalah kan? Kenapa lo enggak pernah bilang ke gue tentang apapun masalah yang lo hadapi saat itu, ataupun saat ini. Apa lo enggak percaya gue? Apa gue udah jadi pacar yang baik, Jon?" tanya Alena bergumam dengan menahan isak tangisnya. Alena sangat sedih melihat Jonathan sampai seperti ini.
"Gue kecewa sama lo, Jon. Gue kecewa, karena lo lebih percaya sama Zee ketimbang gue, pacar lo. Gue tau kalau hidup gue ini di mata lo pasti dramatis kan? Tapi kadang gue muak sama hidup gue, karena gue selalu bikin repot orang lain. Bunda, Kak Shaw, Zee, dan yang lainnya. Gue kadang masih berpikir untuk mengakhiri hidup, karena … untuk apa gue masih bertahan sampai disini?"