lelaki itu berjalan dengan pelan nya menuju sebuah pintu coklat yang kini ada di hadapannya titik dengan penuh ragu ia menatapi gagang pintu itu, di balik pintu itu ada seorang wanita yang sedang menunggunya untuk kembali.
" aku yang memilihmu untuk menjadi teman hidupku, lantas Mengapa rasanya begitu susah untuk kembali datang dan membuka pintu ini untuk bisa bertatap muka denganmu, "ucap Yanus dalam hati.
lama berpikir, akhirnya lelaki itu mengulurkan tangannya ke arah gagang pintu, belum sempat menyentuh gagang pintu itu tiba-tiba pintu cokelat itu bergerak menghapuskan jarak antara lelaki itu dan pemilik apartemennya.
Velly berdiri dengan wajah lesu nya menatap lelaki yang kini ada di hadapannya, matanya tampak lesu dan membengkak.
"aku pulang, "ucap Yanus yang tak berani menatap gadis itu.
Velly tidak mengatakan apapun, ia menghambur dan memeluk lelaki yang kini berdiri di hadapannya.