Matahari tampak nakal memainkan cahayanya dari sela-sela tirai jendela. memberi silau pada kelopak yang masih terpejam di dunia mimpi.
Anora terbangun oleh aroma tubuh yang menenangkan dari lelaki yang masih lelap di sampingnya.
Dada bidang itu nampak masih telanjang, sementara tangan kekarnya masih melingkar di tubuh Anora.
Anora menatap intens lelaki itu, sekilas ia kembali teringat pergulatan panas mereka kemarin malam.
hal yang membuat gairahnya kembali melonjak.
"jangan menatapiku seperti itu jika kau tidak ingin kita kembali berkeringat, " ucap Sean tiba-tiba.
wajah Anora memerah mendengar ucapan itu. ia mencoba menyembunyikan wajahnya di balik lengan kekar kekasihnya.
cup...
sebuah kecupan mendarat di kening wanita cantik itu.
" aku mencintaimu Anora. sangat, " bisiknya parau di telinga Anora.