Langit sudah menjadi semakin gelap lagi dibanding tiga jam yang lalu saat ia membuka lagi tempat fotocopy itu, setelah tadi sempat ditutup untuk mengurus Deva yang tiba-tiba sakit.
Untung saja tempat usaha itu adalah miliknya sendiri sehingga ia bebas untuk membuka atau menutup tempat tersebut sesuai dengan keadaan yang ada.
Seperti sekarang ketika ia harus lebih memperhatikan keluarganya, ia tak ragu untuk menutup sebentar usahanya agar bisa meluangkan waktu sejenak bersama keluarga yang lebih berharga untuknnya.
Tentu saja ia juga akan membukanya kembali ketika ia sudah luang, sudah selesai istirahat dan terkadang ketika ia mendapatkan bantuan untuk mengerjakan lagi pekerjaan itu.
Jam dinding yang ada di ruangan itu sudah menunjukkan pukul 17.30, kebetulan pelanggan yang ada di tempat itu hanya tinggal satu orang.
Seorang lelaki berusia sekitar delapan belas tahun datang ke tempat itu untuk meminta Pak Benu membuatkannya undangan acara selamatan yang akan diadakan di rumahnya.