Melati paham betul kenapa kakaknya panik seperti itu dan menyebut nama Pak Benu, pastinya karena alasan yang sama jugalah ibunya tadi pagi memintanya untuk langsung menghubungi beliau.
Janji yang seharusnya ditepati terpaksa untuk ditunda sementara karena keadaan, bukan keinginan untuk mengabaikan ataupun bahkan mengingkari.
Badan Deva yang sejak tadi panas membuat keringat juga mengucur deras, dari dahi hingga badannya.
Baju yang saat ini dikenakan olehnya juga sudah begitu basah.
Melati mendesah dan mulai mengambilkan satu set baju ganti untuk kakaknya.
Keringat itu pastinya juga membuat kakaknya merasa tak nyaman sehingga Melati menyekanya dengan air, baru kemudian membantu kakaknya untuk berganti pakaian.
"Kalau masalah Pak Benu, tadi ayah sudah telfon beliau dan mengatakan akan mengundur keberangkatan sampai kakak sembuh dulu. Jadi sekarang kakak lebih baik istrirahat yang banyak dan tidak usah memikirkan apapun"
