"Melati, nanti bisa kamu bantu kakakmu itu untuk menata barang ke dalam koper? Ada catatannya yang ditulis kakakmu kemarin"
Sebenarnya Melati sudah bisa menebak sebelumnya saat ia berada di kamar kakaknya. Ada begitu banyak barang yang sudah tersusun di atas meja dan kasur, tapi koper masih dalam keadaan kosong di samping kasur.
Saat makan malam, Deva meminta nugget buatan Melati tadi untuk lauk. Tapi ditolak oleh Melati karena ia tau kakaknya itu hanya menginginkannya sebagai camilan bukannya lauk.
"Kalau buat camilan nanti aku buatkan"
"Kapan? Besok aku sudah berangkat, lho", rengek Deva yang tak terima karena permintaannya tak dikabulkan oleh adiknya.
Melati berjalan dan mendorong kakaknya agar menjauh dari kulkas, "Besok aku juga ikut, jadi aku tau. Sudah, dengarkan aku kali ini"
Tak ingin berdebat panjang di dapur saat ayahnya sedang lelah, Deva menghentikan rengekannya dan memutuskan untuk mempercayai adiknya.