Liburan akhir semester telah selesai, kini seluruh anak sekolah mulai masuk sekolah dan sibuk dengan penerimaan siswa baru. Begitu pula dengan Adel, ia sibuk menyiapkan segala sesuatu demi lancarnya acara penerimaan siswa baru bersama pengurus OSIS lainnya. Selain sibuk dengan OSIS, Adek juga sibuk dengan PASKIBRA karena bertugas sebagai pasukan pengibar untuk upacara pembukaan.
Kini Adel dan teman teman PASKIBRA sedang diruang ganti khusus mereka untuk persiapan upacara, memakai baju PDU lengkap dengan peci dan sepatu pantopel nya.
Ceklek.
Pintu terbuka dan terlihat Govind selaku ketua OSIS menyembulkan kepalanya di pintu.
"Masuk aja Vind, ada apa? Udah mau di mulai?" Ujar Lia selaku sekertaris OSIS yang juga merupakan ketua PASKIBRA ketika kelas satu, atau yang biasa di sebut bulu, Bu Lurah.
"Iya, upacara udah mau di mulai. Sudah siap semua kan?" Tanya Govind.
"Iya udah siap kok" Ujar Lia.
"Oke ditunggu ya di lapangan" Ujar Govind, setelahnya Govind pun menutup pintu dan kembali mengurusi hal lain.
"Yaudah yuk kita berdo'a dulu sebelum melaksanakan tugas" Ujar Liora selaku wakil ketua PASKIBRA, wakorsat.
Semua anggota PASKIBRA pun berkumpul untuk berdo'a terlebih dahulu, baik yang bertugas maupun yang tidak. Yang bertugas hari ini hanya 12 orang, sesuai dengan jumlah pasukan 8 saat upacara peringatan HUT RI. Dan yang lainnya bertugas membantu menyiapkan segalanya dan sebagai cadangan kalau kalau ada yang berhalangan hadir.
"PASKIBRA 2016, SUKSES!!" Teriak mereka serentak.
Setelah menyerukan kata tersebut diikuti dengan menyerukan motto, mereka pun keluar ruangan. Terlihat seluruh peserta upacara sudah berbaris rapi di lapangan, beberapa siswa yang berbaris di belakang menengok kearah mereka dan berdecak kagun melihatnya. Begitu pula para siswa tim kesehatan yang bertugas di belakang para peserta didik. Semua mata tertuju pada anggota PASKIBRA yang berjalan di belakang barisan.
Saat sampai di tempat yang sudah di sediakan, siswa yang berbaris di depan pun sama seperti siswa di belakang tadi, berdecak kagum melihat para anggota PASKIBRA yang cantik dengan balutan baju PDU yang serba putih serta make up tipis yang menambah kecantikan mereka.
.
.
.
Upacara pun berjalan dengan khidmat, hingga sampai pada waktunya pengibaran bendera merah putih. Setelah Pembawa Acara membacakan acara selanjutnya, anggota PASKIBRA pun bersiap untuk melaksanakan tugas mereka.
"Bendera Siap" Ucap Naura selaku pembentang.
Penghormatan kepada Bendera Merah Putih dipimpin oleh pemimpin upacara, diiringi dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh Tim Paduan Suara.
Sekitar 4 menit, tugas PASKIBRA pun selesai. Berbeda dengan yang lainnya, ketika yang lainnya tetap mengikuti upacara hingga selesai, PASKIBRA langsung kembali keruangan begitu tugas nya selesai.
Begitu sampai ruangan, mereka mulai berganti pakaian dengan pakaian sekolah, kecuali Adel, Naura, Lia, dan Liora. Mereka berempat berganti menggunakan baju PDH dengan rok hitam panjang nya kemudian dilengkapi dengan KTA OSIS dan jas OSIS. Sebelum membubarkan diri, mereka terlebih dahulu memakan makanan yang sudah di siapkan pihak sekolah.
"Del, kamu bagian di kelas mana?" Tanya Naura.
"Aku kelas X-Mipa 4, Ra. Kamu dimana?" Ujar Adel.
"Aku di kelas X-Mipa 5 bareng sama Liora" Jawab Naura.
Adel hanya ber 'oh' ria mendengar jawaban Naura. Adel memang termasuk siswa pendiam dan ramah, namun akan sangat mengerikan jika sampai Adel marah.
Pernah sewaktu kelas X dulu, Adel dan anggota PASKIBRA yang lain berganti pakaian di wc, namun saat Adel sedang berganti, Fathia iseng membuka pintu yang memang tidak di kunci oleh Adel. Alhasil Adel pun marah, bahkan bukan hanya pada Fathia. Saat Adel marah, ia sungguh tidak bisa di ajak bicara, jika memaksa bertanya atau berbicara dengan Adel, kalian tidak akan mendapatkan respon, sekalipun direspon, Adel hanya akan merespon dengan cuek dan dingin.
Itu masih mending, jika Adel sudah sampai pada batas nya dan murka, ia bisa saja membanting kursi, meja, pintu, atau apapun yang ada di dekatnya. Bahkan hp sekalipun. Beruntunglah tidak melempar orang yang membuatnya murka.
Skip.
Adel pun berjalan menuju ruang kelas satu untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengurus OSIS. Membantu dan membimbing siswa baru di sekolah. Sampai tiba di depan pintu, seseorang memanggil namanya.
"Hai Del"
Mendengar namanya di panggil, Adel pun menoleh. Terlihat siswi yang juga pengurus OSIS berjalan kearah Adel.
"Oh hai Intan" Ucap Adel.
"Bareng masuk nya hehee" Ujar Intan sambil cengengesan.
"Kirain ada apa. Yaudah yuk"
Adel pun masuk ruangan bersama Intan. Didalam ruangan terlihat para siswa baru sedang menulis Mars sekolah dan sedikit sejarah sekolah, dan juga sudah ada pengurus OSIS yang lain, yang memang ditugaskan bersama Adel. Adel pun memilih berjalan ke belakang.
"Sudah menulisnya?" Tanya Lina yang mendapat bagian menjelaskan sedikit tentang sejarah sekolah.
"Sudah kak" Jawab siswa serentak.
Lina pun mulai menjelaskan sejarah sekolah secara singkat. Selang beberapa menit, Lina menarik Adel untuk maju ke depan.
"Tadi kan kita sudah perkenalan, kalian sudah kenal dengan kakak ini belum?" Tanya Lina kepada siswa baru.
"Belum kak"
"Kenalan dong kak"
"Kak cantik, namanya siapa kak?"
Para siswa baru bersahutan meminta Adel untuk perkenalan. Adel pun mulai memperkenalkan diri.
"Perkenalkan nama saya Adel, saya dari kelas XII IPS 1" Ujar Adel.
"Kak rumahnya dimana kak?" Tanya salah seorang siswa.
"Rumah saya di tinggal, ngga saya bawa" Jawab Adel.
Semua orang pun terkaget dan tertawa mendengar jawaban Adel.
"Ada lagi yang ingin di tanyakan?" Tanya Adel sambil tersenyum.
"Kak, udah punya pacar belum kak?"
"Sudah" Jawab Adel singkat dengan senyuman.
'Padahal masih jomblo' gumam Adel dalam hati
"Yaahh patah hati" Ujar para siswa laki-laki.
Yang lain pun hanya tertawa mendengar candaan tersebut.
"Oiya mungkin kalian bingung kenapa kak Adel baru masuk kesini. Kak Adel ini juga merupakan seorang anggota PASKIBRA. Kalian lihat tadi saat upacara ada 12 orang anggota kan? Nah Kak Adel ini salah satunya. Bagian yang pembawa baki ya Kak?" Ujar Lina.
"Benar, saya tadi bagian pembawa baki yang menerima bendera dari Bapak Kepala" Jawab Adel.
"Yaudah cukup disini ya kenalan nya. Kita belajar menyanyikan Mars sekolah kita. Silahkan Kak Adel di pimpin" Ujar Lina.
Adel pun tersenyum dan mulai mencontohkan nadanya. Setelahnya, Adel meminpim semua siswa untuk ikut menyanyikan Mars tersebut. Dengan tangan lentiknya, Adel memimpin sebagai drijen di depan.
Kriing Kriing...
"Nah sudah waktunya istirahat. Silahkan istirahat dulu, nanti di lanjut lagi" Ujar Adel.
Para siswa pun berhamburan keluar kelas, ada yang ke kantin, bertemu temannya yang berbeda kelas, memakan bekal di taman sekolah, ada juga yang sekedar keliling sekolah.
Para pengurus OSIS pun beranjak menuju ruangan OSIS untuk membahas jadwal berikutnya
"Setelah istirahat nanti, anak-anak di arahkan ke lapangan. Hari ini ada penampilan dari ekstrakurikuler dance." Ujar Govind.
"Oiya Del, PASKIBRA sudah matang latihannya? Sudah diberitahu tampil hari Rabu kan?" Tanya Govind.
"Iya udah kok Vind, nanti juga sepulang ini kami latihan dulu sebentar" Ujar Adel.
"Lina, PRAMUKA uda dikasih tau?" Tanya Govind.
"Iya sudah Vin" Jawab Lina selaku pemimpin PRAMUKA.
"Yasudah silahkan kalian istirahat dulu, setelah selesai istirahat langsung arahkan mereka ke lapangan" Ujar Govind.
Govind pun keluar meninggalkan ruangan. Seluruh pengurus OSIS pun membubarkan diri untuk makan dan istirahat sejenak sebelum kembali bertugas.
Skip.
Kini seluruh murid sudah duduk di pinggir lapangan untuk menyaksikan penampilan dari anak dance di sekolah ini. Adel dan beberapa pengurus OSIS mengawasi di pinggir lapang. Ini merupakan penampilan dance pertama. Sebelumnya, disekolah ini tidak ada ekstrakurikuler dance. Tetapi setelah Tedi ikut membantu PASKIBRA dan dia juga bisa sedikit dance, maka ia pun ditunjuk sekolah untuk mengajar dance.
"Del, bukannya itu A Tedi yang biasa bantuin PASKIBRA?" Tanya Intan yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya.
"Iya, sudah sekitar 6 bulan ini dia ngajar dance di sekolah ini. Kamu ngga tau?" Ujar Adel.
"Ngga tau aku, kukira cuma bantu PASKIBRA" Jawab Intan.
"Selain PASKIBRA sama dance, A Tedi juga mengajar marching band di SMP/MTs." Ujar Adel.
"Baru tau aku, Del" Ujar Intan.
Adel tidak menjawab, ia hanya fokus menonton sambil mengawasi murid kelas X.
Skip.
Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, dan seluruh siswa sudah pulang kerumah masing-masing menyisakan anggota PASKIBRA yang akan berlatih formasi untuk penampilan di hari Rabu mendatang.
"Udah kumpul semua?" Tanya Adel kepada anggota kelas XI.
"Tinggal Endah yang belum ada teh" Ujar Nana selaku pemimpin kelas XI.
"Yaudah sembari nunggu yang lain, kita pemanasan dulu"
Merekapun pemanasan dengan dipimpin Adel. Jika kalian bertanya kemana rekan Adel yang lain, mereka masih ada diruangan dan ada sebagian yang sedang pergi menemui pembina.
Saat mereka sedang fokus pemanasan, sekilas Adel melihat ada siswi lain yang belum pulang dan terlihat seperti sedang mengawasi di depan ruangan tata usaha, dekat tangga.
.
.
Ditempat lain, Ravind dan teman temannya kini sedang melakukan gladi resik di sekolah setelah pelajaran selesai. Setelah sekitar 30 menit gladi resik, mereka pun berkumpul di depan ruangan PASKIBRA.
"Semua perlengkapan untuk lusa sudah lengkap?" Tanya Ravind kepada PASKIBRA tingkat XI.
"Saya belum Kang, tinggal sarung tangan." Ujar salah satu junior nya.
"Yang lain?"
"Saya belum ada sepatu jenggel nya Kang."
"Yaudah, sekarang catat di kertas apa saja yang belum lengkap. Pulang dari sini langsung cari, kalo sampe besok belum lengkap, hubungi Saya atau senior yang lain, nanti kami bantu carikan. Kami hanya akan membantu mencari kalau kalian laporan besok siang." Ujar Ravind.
"Siap Kang." Jawab mereka serentak.
"Yaudah sekarang kalian boleh pulang. Ingat jaga kesehatan, jangan minum es dulu. Apalagi kamu komandan." Ucap Ravind sembari menunjui salah satu junior yang memang di percaya sebagai komandan pasukan untuj lusa.
"Siap Kang."
"Yasudah silahkan pulang. Saya mau ke ruangan dulu." Ujar Ravind. Ia pun beranjak ke ruangan meninggalkan mereka yang masih duduk berkumpul di depan ruangan.
Di dalam ruangan, terlihat Agung dan yang lain yang sedang memasukan selembaran surat izin orang tua. Karena besok, semua yang bertugas akan menginap di asrama PASKIBRA, jadi harus meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua/wali.
"Masih banyak? Perlengkapan PASKIBRA kalian jangan di pinjamkan ke sekolah lain dulu ya, barangkali nanti malam mereka alan kerumah kalian untuk meminjam perlengkapan" Ujar Ravind sembari duduk dan menyeruput minumannya.
"Tinggal sedikit Vind. Iya tenang aja, lagian juga pasti mereka belum punya sepatu jenggel sama tali komando, jadi ngga akan kita pinjamkan ke yang lain." Jawab Agung.
"Oiya, duluan ya. Harus jemput Indra di SMA." Ujar Ravind sambil membereskan barang-barangnya.
"Jemput Indra apa ketemu Adel?" Goda Dharma.
"Jemput Indra, Dharma." Jawab Ravind.
"Ya siapa tau sekalian ketemu Adel. Kata Govind, anak PASKIBRA lagi pada latihan disana." Ucap Dharma.
Ravind tak menjawab, ia langsung bergegas keluar ruangan berjalan menuju parkiran. Ia langsung melesat dengan motornya menuju SMA untuk menjemput Indra. Katanya.
Sebelum ke SMA, Ravind memutuskan untuk mampir membeli beberapa makanan ringan dan minuman Sari Kacang Hijau. Kemudian Melanjutkan perjalanan menuju SMA. Hanya 15 menit, ia pun sampai di SMA.
Begitu memasuki lobi, ia melihat Adel dan anggota PASKIBRA sedang latihan di lapangan. Ravind tak melanjutkan langkahnya. Ia memilih berhenti dan memperhatikan Adel yang sedang mempimpin penanasan.
Matanya membelalak ketika mendapati Adel yang melihat kearahnya dan berjalan menghampiri nya.
"Ngapain dari tadi liatin yang latihan terus?" Tanya Adel begitu sampai di depan Ravind.
"Mau jemput Indra." Jawab Ravind dengan gugup.
"Pramuka masih rapat di ruangan" Ujar Adel.
"Nih." Ucap Ravind sembari menyodorkan kantong kresek berisi cemilan dan minuman.
"Buat kamu." Lanjutnya meyakinkan karena Adel masih saja diam tak bergeming.
"Ada racunnya pasti." Selidik Adel.
"Jelek banget sih pikiranmu, De. Ini baru aku beli tadi sambil jalan kesini." Ujar Ravind meyakinkan Adel.
"Jalan kesini?" Tanya Adel.
"Ngesot. Ya kali dari SMK kesini jalan, De. Pake motor lah." Ujar Ravind.
"Oh"
"Udah jangan kebanyakan mikir. Nih ambil. Aku beli cemilan sama minuman kesukaan kamu." Ujar Ravind.
"Awas aja kalo ada racunnya. Siap-siap di kebiri." Ancam Adel sembari menyipitkan matanya.
"Ngga kok. Yaudah aku nunggu Indra di parkiran aja. Bye." Ucap Ravind dan hendak berbalik menuju parkiran.
"Ngga mau ke lapang dulu?"
Ucapan Adel sukses menghentikan langkah Ravind.
"Ku kira ngga bakal di tawarin." Ujar Ravind terkekeh.
"Ya anggap aja ucapan makasih atas ini." Ucap Adel sambil senyum dan mengangkat kresek yang di berikan Ravind.
Ravind hanya tersenyum melihat senyuman yang sangat ia rindukan.
"Yaudah kalo kamu maksa." Ujar Ravind dan langsung menuju lapang tanpa menghiraukan Adel.
"Aku ngga maksa, Nda" Teriak Adel karena Ravind sudah berjalan jauh di depannya.
Ravind terkekeh pelan mendengar teriakan Adel, lebih tepatnya panggilan Adel yang masih memanggilnya dengan nama Enda. Panggilan ketika mereka masih menjalin hubungan semasa SMP. Adel hanya memanggil dengan nama Ravind jika sedang dalam acara formal.
Dengan sedikit kesal, Adel pun mengikuti jejak Ravind menuju lapangan. Tanpa mereka sadari, ada Indra dan Govind yang sedari tadi berdiri di depan ruangan Pramuka dan OSIS memperhatikan interaksi mereka.
.
.
Hari ini adalah hari H penampilan PASKIBRA. Adel dan yang lain sudah bersiap dengan pakaian mereka di ruangan. Saat ini dilapangan sedang menampilkan formasi PBB dari Pramuka, Indra dan teman temannya.
"Del, ngga mau pake bulu mata?" Tanya Tedi selaku make over tim PASKIBRA.
"Ngga usah A. Ribet. Nanti kan fashion show bagian PAMPAS, jadi biar ngga ribet aja." Ujar Adel.
PASKIBRA menampilkan 3 penampilan. Pembentangan bendera merah putih, formasi & variasi, dan terakhir fashion show.
Tak terasa Pramuka sudah selesai dengan penampilan mereka. Adel dan yang lain pun siap siap untuk tampil. Mereka mengenakan pakaian dinas harian, berupa kemeja putih dengan rok/celana pentalon hitam dengan sepatu pantopel, dan topi merah PASKIBRA.
Setelah pembentangan, diselingi dengan penampilan dari anggota PMR. Selanjutnya mereka tampil untuk yang kedua kalinya. Kali ini mereka memakai pakaian yang memang di khususkan untuk PBB formasi & variasi. Tetap dilengkapi dengan sepatu pantopel dan kali ini dilengkapi juga dengan peci hitam.
Penampilan pun selesai, kini mereka kembali ke dalam ruangan dan langsung bersiap untuk fashion show.
"Di percepat ganti nya." Ujar Naura.
Mereka pun langsung berganti pakaian, begitu pula Adel. Ia berganti menggunakan pakaian dinas lapangan PAMPAS warna hitam, celana gamblok hitam, dan sepatu jenggel. Dalam penampilan fashion show, mereka berpasang-pasangan. Kali ini Adel berpasangan dengan Dafa.
Setelah 15 menit berganti pakaian, kini mereka siap untuk tampil
.
.
Di tempat lain, Ravind dan rekan PASKIBRA nya pun kini sedang menampilkan penampilan terakhir mereka.
"Inilah seluruh pakaian yang ada di PASKIBRA. Jika kalian minat untuk bergabung bersama kami, silahkan hubungi salah satu dari kami atau bisa langsung menghubungi saya atau pembina. Bu Nani." Ujar _____
Setelah selesai, mereka kembali masuk ruangan dan bersorak senang karena telah menyelesaikan penampilan mereka. Meskipun tadi Ada sedikit kesalahan saat penampilan formasi & variasi, namun tetap mendapat tepuk tangan meriah dari para siswa yang melihatnya.
"Vin, nanti jadi ke SMA jemput Indra?" Tanya Agung.
"Iya jadi, kenapa?" Ujar Ravind sambil tetap berganti pakaian. Hanya pakaian, tidak dengan celana.
"Bareng, sekalian mau jemput Govind. Pake mobil gue aja, motor lu simpen sini dulu." Ucap Agung.
"Oh oke"
Sebelum pulang, mereka menyempatkan untuk makan di kantin.
"Bu, bakmie nya 2 sama es teh." Ujar Agung, kemudian duduk di hadapan Ravind.
"Vin, gue denger, Adel kerja part time di cafe." Ucap Agung membuka pembicaraan.
"Emang iya? Di cafe mana?" Tanya Ravind.
"Kalo ngga salah sih di Haru & One day Cafe." Ucap Agung.
"Bukannya itu cafe nya Dimas yah?"
"Bener banget, itu cafe nya Dimas yang dirintis bareng kakaknya, Bang David. Dan sekarang dipegang sama Dimas sepenuhnya." Tutur Agung.
"Gue udah lama ngga ketemu Dimas. Apa kabar ya dia. Kapan-kapan mampir lah ke cafe nya Dimas." Ujar Ravind.
"Mampir kangen Dimas, apa pengen liat Adel, Lo?" Canda Agung.
"Sialan lo, tau aja maksud gue." Gerutu Ravind.
"Ini Gung, Vind, pesanannya." Ujar Ibu Kantin.
"Makasih bu." Ujar mereka serempak.
Ibu kantin pun kembali, dan mereka mulai menikmati bakmie nya sambil sesekali mengobrol mengenang masa SMP dulu.
.
.
"Del, langsung ke cafe?" Tanya Naura.
Setelah mereka menyelesaikan penampilan dan tigas OSIS, mereka bersiap untuk pulang. Karena Adel memang tidak membawa jaket, akhirnya ia memakai almamater osis untuk menutupi bajunya, dia bisa ganti pakaian nanti di cafe.
"Iya Na, biar ngga bolak balik." Ujar Adel.
"Ngga mau ikut kita dulu nge-bakso di pertigaan deket pasar? Masih jam 3, shift mu jam 5 kan?" Tanya Fathia.
"Iya sih."
"Iya masih ada 2 jam lagi, Del. Kita makan bakso dulu yuk." Ujar Naura.
"Yaudah yuk, tapi ngga bisa lama."
"Oke deal."
Mereka pun memutuskan untuk mampir makan bakso di tempat langganan mereka, di pertigaan dekat pasar. Mas Eko, nama penilik nya.
"Mas, bakso nya 6, mie ayam nya 4, minumnya aku es teh... Kalian minumnya mau apa?" Tanya Liora.
"Es teh aja samain." Ujar Fathia.
"Aku teh anget aja, Li." Sela Adel.
"Oh oke... Minumnya es teh 9, teh anget 1." Ujar Liora.
"Siap Neng Lio." Mas Eko langsung meracik pesanan mereka.
Selagi nunggu pesanan, mereka sibuk masing-masing. Biasalah. Ada yang main hp, ada yang ngobrol, ada pula yang bengong.
"Del, kamu balikan sama Ravind?" Tanya Naura tiba-tiba.
Adel yang sedang bengong pun terkejut pendengar pertanyaan Naura.
"Hahh? Dapat kabar darimana? Ngga kok. Kita temenan aja sekarang mah." Ujar Adel.
"Oh sekarang temenan, besok nikahan, gitu?" Sela Fathia yang diam-diam mendengarkan percakapan mereka.
"Apaan sih? Ya ngga lah. Masih sekolah udah bahas nikah." Gerutu Adel.
"Eh Del, ku denger kamu juga pernah pacaran sama si kembar Reza Risky ya? Kamu sama kakaknya apa adiknya Del?" Tanya Fathia.
"Tau dari mana?" Tanya Adel.
"Ada rumor nya di anak pmr. Mereka kan ikut PMR juga." Ujar Fathia.
"Oh, iya dulu banget pas kelas 1. Sebenernya awal deket sama adeknya, tapi malah jadinya sama kakanya, dan ngga lama juga sih, paling beberapa hari doang." Ujar Adel.
"Kenapa bentar banget? Padahal dulu kamu sama Ravind hampir 2 tahun, meskipun ngga pernah sms teleponan dan ngga pernah pergi jalan-jalan bareng, ngobrol kalo ketemu di sekolah doang. Itu pun kalo ketemu." Ujar Naura nyeletuk.
"Hah seriusan Del? Selama pacaran sama si Ravind dulu ngga pernah komunikasi lewat hp?" Tanya Fathia kaget.
"Ravind anak SMK Del?" Tanya Liora.
"Iya Li."
"Kukira cuma rumor doang di ADPAS. Ternyata bener." Ujar Lia.
"Emang rumor apaan di ADPAS?" Tanya Fathia.
"Ravind kan ketua ADPAS, ada rumor dia pernah pacaran sama anak PAMPAS. Jadi anak PAMPAS nya itu kamu Del?" Tanya Lia.
Adel hanya tersenyum mendengar penuturan Lia. Ia tidak pernah tau bahwa ada rumor tersebut. Tapi untunglah tidak Ada yang tau bahwa dia anak PAMPAS itu. Ya, selain teman temannya sekarang ini.
Mas Eko pun datang mengantarkan pesanan mereka.
"Udah makan dulu, besok lagi ngobrolnya." Ujar Adel.
"Yaelah kan ada whatsapp Del." Ujar Fathia sambil mengaduk bakso miliknya.
"Ya itu kan kalian. Aku kan ngga Ada whatsapp." Celetuk Adel, kemudian memakan mie ayamnya.
"Oiya lupa." Ujar Fathia sambil cengengesan.
Akhirnya mereka pun makan dengan tenang.
"Na, pulangnya nanti nebeng." Celetuk Fathia di tengah tengah keheningan. Mereka memang tidak pernah bisa diam kalau sedang kumpul seperti ini.
Tbc..