Chereads / keberkahan jalan skripsi / Chapter 1 - Part 1 kebaikan yang Menular

keberkahan jalan skripsi

Jessy_Sri_Monica
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.6k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Part 1 kebaikan yang Menular

Keberkahan Jalan Skripsi

Menuntut ilmu di daerah yang jauh dari tanah kelahirannyaa membuat Ica harus berpisah dengan keluarganya. Sedari kecil sudah merantau menjadikan Ica juga orang tua terbiasa akan perpisahan ini. Ica harus kembali ke Bumi Raflesia, Bengkulu untuk melanjutkan tugas kuliahnya yang menjelang semester akhir. Saat Ica menyalami kedua orang tuanya, ibunya berpesan untuk selalu menjaga kesehatan, tidur cukup dan tidak banyak fikiran agar tetap fokus pada tugas akhir kuliah. Begitu pula ayah Ica, tidak banyak bicara namun pesan yang penuh makna "Hati-hati ya nak", karena seorang ayah lebih lihai dalam menyembunyikan apa yang ia rasakan. Sungguh kecemasannya pun tak kalah sebagaimana seorang ibu.

Kebaikan orang tua tak kan pernah mampu terbalasakan oleh anak. Sebagaimana kata pepatah lama "Kasih sayang orang tua sepanjang masa, kasih sayang anak sepanjang galah". Ica berangkat menaiki mobil travel yang biasa dinaikinya untuk pulang pergi menuju bumi Raflesia. Ica bertekad akan membahagiakan orang tuanya, walau belum mampu dengan sebongkah materil ukiran senyuman di wajah keduanya adalah kebahagian yang tiada tara baginya.

Ica di Bengkulu bertempat tinggal di asrama mahasiswa Ma'had Al-Jami'ah IAIN Bengkulu. Yaitu sebuah lembaga yang ada di kampus Ica Institut Agama Islam Negeri Bengkulu (IAIN) yang mana hanya mahasiswa terpilihlah yang akan bisa menempati asrama ini. Lembaga ini berdiri dengan program utama yaitu Tahfiz Al-Qur'an dan Ilmu diniyah. Ica adalah salah satu mahasiswa terpilih itu yang berkesempatan untuk menuntut ilmu pada lembaga ini dari awal kuliah hingga semester akhir. Masuknya Ica di asrama ini adalah usulan orang tuanya, karena khawatir jika sambilan kerja Ica tak akan fokus kuliah.

Salah satu pesan ustadz kurniawan Ma'had Al-Jami'ah yaitu "Besungguh-sungguhlah dalam menghafal Al-Qur'an, In syaa Allah akan Allah mudahkan urusanmu yang lainnya". Demikian pula pesan ustadz Iwan jika terasa sulit dalam menghafal Al-Qur'an maka berdo'alah "Allahumma Paksakan". Bila Ica tidak patuh akan nasihat kedua orang tuanya untuk menetap di asrama, maka Ica tidak akan merasakan damainya berjuang bersama Al-Qur'an.

Saling menasehati dalam kebaikan adalah nikmat yang tiada tara dalam suatu persaudaraan. Ma'had Al-Jami'ah adalah keluarga bagi Ica. Ica menyelesaikan tugas akhir dengan tak meninggalkan tugasnya di asrama yaitu menghafal kitab suci Al-Qur'an. Kakak tingkatnya bernama Wulandari memberi nasihat kepada Ica, jangan tinggalkan Al-Qur'an dan terus berbuat baik, serta jangan lupa berbagi. Berada dilingkungan orang baik menjadikan Ica tumbuh menjadi gadis yang berprinsip selalu berbuat baik, karena sekecil apa pun itu akan ada balasan suatu perbuatan, baik atau buruknya perbuatan itu.

Pada saat menyelesaikan tugas akhir Ica sering saki-sakitan, sudah hampir mendatangi empat dokter untuk mengetahui penyakit yang diderita Ica. Saran dari dokter jangan terlalu stres "Jangan selalu ditanyakan perkembangan skripsinya" saran dokter kepada bibi Ica yang menemani Ica ke Rumah Sakit Kota Bengkulu.

Kondisi yang lemah tidak menjadikan Ica berhenti untuk meneruskan tugas akhir. Lagi-lagi Allah kirimkan orang baik dalam hidup Ica. Ia adalah mbak Handayani bendahara PONPES Al-Hasanah di Bengkulu Tengah. Mbak Handayani banyak membantu Ica dalam proses penyelesaian skripsinya.

Tak hentinya Ica bersyukur akan nikmat yang telah Allah berikan, Ica belum usai pada titik tersebut. pada saat ingin mendaftar sidang Ica masih belum memenuhi salah satu syarat, yaitu persetujuan pihak Fakultas akan bukti sertifikat kegiatan selama di kampus. Ica terlambat untuk bertemu ibu Alimni diwaktu pagi karena harus menyelesaikan syarat yang lain. Pada siang hari ibu sudah tidak menerima, harus menunggu esok Senin. Walau demikian Ica menahan tangis disaat ibu Alimni masih memberikan kesempatan, karena hari Jum'at sore ini adalah terakhir pengumpulan syarat sidang untuk semester ini. Hari Senin sudah termasuk semester baru.

Tidak apa dek, in syaa Allah ada hikmahnya, bujuk mbak Handayani kepada Ica. Ica terus menenangkan diri dengan dikuatkan mbak Handayani. Hari Sabtu dan Minggu terlewati, pagi senin pukul 07.00 Ica sudah berada di Fakultas, karena ingin bertemu dengan ibu Alimni sesuai intruksi pada hari Jum'at lalu.

Setelah usai dari menyelesaikan syarat dengan ibu Alimni, Ica menuju ruang pengumpulan berkas, Ica menyalami ibu Yus, "Ica, sudah selesai?" Ica terdiam, "Belum bu, Ica terlambat mengumpulkan