Chereads / Menuju Puncak Kekuasaan / Chapter 3 - Chapter 3

Chapter 3 - Chapter 3

[Selamat tuan berhasil kembali ke masa lalu]

[Berkat keberhasilan tuan menyelesaikan tutorial, tuan dapat memilih tiga skill dari kemampuan di tutorial sebelumnya]

[Apakah tuan menerimanya?

(YA) (TIDAK) ]

Melihat layar transparan di hadapannya, Beru segera memilih (YA), hanya orang bodoh yang menolak hadiah yang sama dengan pengalaman selama 40 tahun, meski hanya tiga skill, itu lebih dari cukup untuk sekarang, karena Beru tahu beberapa skill yang luar biasa dimasa depan.

Banyak skill yang terdaftar di hadapannya, apalagi skill mantra kegelapan, karena Beru adalah seorang Battle Mage berbasis kegelapan.

Tetapi Beru segera melewati skill-skill ini, karena dia tahu beberapa skill yang dapat membantunya sekarang dan dimasa depan.

•Adrenaline Boost (Lvl 1)

Tingkatkan kecepatan otak dan reaksi tubuh sebesar 20% selama 3 menit

Cost : 20 stamina Cooldown : 10 menit

•Persepsi sihir (Lvl 1)

Dapat merasakan mana di sekitar dan di dalam tubuh

(Pasif)

•Manipulasi Pikiran (Lvl 1)

Dapat membaca/mengubah pikiran makhluk hidup apapun, keberhasilan tergantung pengguna.

'Untuk saat ini tiga skill ini seharusnya cukup, satu skill aktif, satu skill pasif, dan satu skill unik'

'Sebenarnya aku ingin mendapatkan skill Tutorial lagi, tetapi karena beberapa alasan, skill itu telah hilang'

Ketika Beru sedang memikirkan tentang masa depannya yang akan datang, suara Bell keras membangunkan dirinya.

"Oke kelas hari ini telah selesai, ujian kelulusan akan diadakan akhir pekan, diharapkan kalian semua siap"

Setelah beberapa kata pemberitahuan dari dosen, dosen segera meninggalkan ruangannya, dan diikuti para siswa lainnya, yang segera meninggalkan Beru sendirian di kelas.

Beru melihat rekan-rekan seangkatannya meninggalkan kelas ketika banyak pikiran masih ada dibenaknya, dan pemberitahuan si dosen mengingatkan terjadinya beberapa peristiwa penting.

'Akhir pekan adalah ujian kelulusan, yang berarti ramuan itu belum ada yang meminumnya'

Beru segera beranjak dari tempat duduknya, dan segera pergi ke asrama tempat ia tinggal.

Di perjalanan banyak orang-orang yang meliriknya, dan bergosip tentang dirinya.

Di universitas Hunter ini, sebenarnya Beru cukup terkenal, dengan penampilan tubuhnya yang ramping tetapi dapat memperlihatkan lekukan otot ditubuhnya, dan wajah yang halus dengan rambut hitam pekat disisir kebelakang, bahkan matanya memancarkan kilauan yang menarik hati wanita.

Dan jika Beru mendapatkan kemampuan yang luar biasa, ia akan menjadi pangeran sempurna di hati para wanita, sayangnya kekuatannya saat ini hanya sebanding orang dewasa biasa.

Meski Beru sekarang telah membangkitkan kemampuannya, ia tahu bahwa akan butuh proses untuk dapat melawan mereka yang berkemampuan super.

"Hohoho... lihatlah Pangeran Beru menyedihkan kita disini"

Ketika Beru sedang berjalan menuju kamar asramanya, ia tiba-tiba berhenti, dan ketika Beru membalikan badannya untuk melihat orang itu, ia segera mengerutkan keningnya.

"Apa yang kamu butuhkan dariku, Zaki?"

Melihat kelompok kecil tiga orang di hadapannya, Beru segera menanyakan keperluan kelompok tersebut, ketika tatapannya tetap pada orang yang ditengah.

Zaki adalah teman sekelas Beru, sebelumnya Zaki selalu iri pada Beru karena memiliki wajah yang tampan dan lebih kuat darinya, tetapi setelah Zaki berhasil membangkitkan kemampuannya, dia selalu mengolok-olok Beru, meski kekuatan Zaki peringkat sepuluh dari bawah, dia tetap orang berkemampuan super, jadi fisik dan kekuatannya berbeda jauh dari Beru orang biasa.

"Apa-apaan tatapanmu itu Pangeran menyedihkan Beru, kamu tidak boleh menatap Raja Zaki seperti itu"

"Benar karena kamu tidak sopan pada Raja Zaki, kami akan menghajarmu"

Bawahan Zaki yang berada di kanan dan kiri darinya, memarahi Beru seakan Beru melakukan pelanggaran yang berat.

Beru mengerutkan kening ketika mendengarkan ini, dan ketika ia ingin mengatakan sesuatu, kepalan tangan sudah ada dihadapannya, dan spontan Beru mengaktifkan skill yang baru didapatkannya.

'Adrenaline boost'

Seketika kepalan tangan yang tadinya cepat, mulai melambat dan Beru segera mencoba bereaksi dan menghindar kesamping, sebelum ia dapat bereaksi perasaan tidak nyaman merayap di belakang tubuhnya, dan tiba-tiba tangan besar memegang kepalanya, sehingga ia tidak dapat menghindari pukulan dihadapannya.

*BUK*

Pukulan keras mengenai wajahnya, bahkan sebelum Beru dapat berteriak kesakitan tendangan keras mengenai perutnya, sehingga membuatnya berlutut mengerang ketika dia memegangi perutnya.

'Siaal, sakit sekali... ahh...'

Beru kesakitan dan tidak dapat berbicara sementara waktu.

"Rasakan itu, seorang Pangeran menyedihkan tidak seharusnya menatap Raja seperti itu"

"Hahahaha....."

Ketiga orang itu tertawa terbahak-bahak ketika melihat Beru, dan segera pergi meninggalkannya.

Beru terus kesakitan di tempatnya, dan orang-orang yang melihatnya menjauhi dirinya seakan dirinya adalah virus mematikan.

"Hei Beru, apa yang terjadi? apa kamu tak apa?"

Suara teriakan Cemas datang dari kejauhan ketika orang itu semakin mendekat, Beru berusaha melihat kearah sumber suara ini, dan ketika ia melihatnya, Beru segera mengenalinya, ia adalah Adi, teman sekamar Beru.

"Hei, Adi ini menyakitkan, tolong bawa aku ke kamar terlebih dahulu"

Beru tahu, bahwa Adi adalah seorang berkepribadian baik, karena itu, ketika Beru meminta tolong padanya, Ia akan langsung membantunya, meskipun Adi berhasil membangkitkan kemampuan unik, ia tetap rendah hati.

Didalam tutorial, Adi berhasil menjadi Hunter peringkat Nasional ketika ia baru berumur 28 tahun, tetapi ia meninggal setelah menjadi Hunter peringkat Nasional karena akibat dikejar pasukan Dark Hunter yang serakah.

Sesampainya di kamar, Adi dengan hati-hati menurunkan Beru di ranjang tempat tidur, dan segera mengambil obat untuk membantu meredakan rasa sakit.

"Terimakasih Adi"

Adi hanya membalas dengan senyum tipis.

"Hey Adi apa yang akan kamu lakukan setelah lulus?"

Beru menanyakan pertanyaan yang tiba-tiba muncul dibenaknya.

'Apakah ia akan sama memasuki Hunter dan ingin membasmi semua gerbang yang ada sebagai mimpinya?'

Beru berfikir sejenak, ia belum benar-benar mengkonfirmasi, apakan yang terjadi di tutorial akan terjadi juga dimasa ini?

"Aku akan menjadi Hunter"

Dan ketika Beru sedang berfikir, Adi tiba-tiba menjawab pertanyaannya.

"Kenapa?"

Beru tanpa sadar menanyakan pertanyaan lain secara spontan.

"Aku akan menghancurkan semua Gerbang di dunia ini"

Beru melihat Adi dengan terkejut, dan dapat dilihat dimatanya, bahwa keyakinan dan kepercayaan diri ada di pancaran kedua matanya.