"aaaa.aaaa.... huhu kenapa jadi begini, aduuh kalau mama ikut campur pasti gak ada yang beres...aku kelihatan seperti badut ma,,"protes diriku. Dandanku....berantakan Kalau aku seperti nenek sihir hidung pesek, kebanyakan tokoh nenek sihir hidungnya lancip. Tapi aku masih lebih baik , kulitku masih kencang gak seperti nenek sihir yang keriput hehehe. Aku memakai topi kerucut hitam yang kebesaran dan bawa tongkat jalan milik kakek dan yang pasti kakek sekarang sedang mencari-cari tongkatnya.
"udah gak apa-apa... kan bagus tuh.. jadinya,, ayo cepetan nanti kamu telat ke pesta, udah jam segini."
Tak lama aku sampai di rumah fela dan aku menunggu arin yang tak kunjung datang. Akhirnya aku sendiri seperti anak hilang. Aku tak mengenali mana teman-temanku karena kostumnya. Setelah memberikan hadiah pada fela aku memilih mojok ke tempat makanan berada, sambil mencicipi makanan. Maklum aku suka makan
Setelah memperhatikan sekeliling aku benar-benar seperti anak yang sedang tersesat di planet lain. Semuanya pergi dengan membawa pasangan mereka.
"hah...aku salah baca undangannya kali yaa....oh my God!" Dalam hatiku bertanya
"tunggu aku membawa undangan di tas" aku bicara sendiri, setelah kubuka undangan ternyata benar, aku tak membacanya seksama,,,, tertulis couple or 2 org. Sebenarnya mungkin dua orang aja nggak papa sih. Tapi aku kayak orang hilang., pandangan orang yang lihat bikin nggak enak, kek aku yang kasihan gitu.
Aaaaaa.....aku seperti mati kutu dan aku datang kesini hanya sendiri. Aku segera berhenti makan dan melarikan diri ke toilet. Tapi aku salah jalan sehingga aku malah ke tempat parkiran di belakang rumah fela yang super besar. Saking takutnya aku berlari kencang seperti di kejar setan
dan aku tiba2 melihat Marga lagi bicara sama Retno pacarnya. Aku akhirnya sembunyi jadi mata-mata....dan nguping pembicaraan mereka, ternyata mereka sedang bertengkar, samar-samar aku mendengar percakapannya.
"Marga, apa kamu udah gak sayang ma aku gara-gara cewek lain, iya Kan?jawab marga!" tanya Retno sambil marah-marah.
"tunggu dulu.. ini salah paham.. aku mau putus sama kamu karena kita udah gak cocok, tiap hari kamu Cuma salah paham dan akhirnya kita bertengkar, dengar dulu penjelasanku.." kata marga memohon.
"penjelasan apa? Hah..?Omong kosong.. kamu tak tahu perasaanku.. aku cinta kamu marga, kenapa kamu ninggalin aku?"kata retno sambil menangis terisak-isak.
Aku tak mengira hubungan mereka yang kata orang-orang sangat romantis dan serasi kenyataannya tak begitu." Huft.. ada orang mau keparkiran.." akupun lari untuk melarikan diri ke rumah alias go home. Tapi tiba tiba aku menubruk seseorang hingga akhirnya jatuh tersungkur dan lututku lecet. Aku shock berat ternyata orang yang aku tubruk adalah Marga.
"hei...kamu gak apa-apa,..... emhh.. kamu Nadia kan?"
"hah.....em..em.. i..iya... eh Marga kiraian siapa, maaf aku gak sengaja"
"seharusnya aku yang minta maaf.. lutut kamu sampai lecet tuh... kamu gak apa-apa kan?"sambil melihat-lihat lututku yang terluka.
Belum sempat jawab tiba-tiba Retno datang...dan marah-marah.
"Ooh jadi kamu main-main di belakangku!"sambil menunjuk-nunjuk Marga.
"ehh,, kamu salah paham,,,e..em,,, biar ku jelasin dulu Retno"kata Marga.
Aku tak tahu harus berkata apa, mereka bertengkar hebat.
"terus kenapa kamu perhatian banget ma cewek ini..hah?"retno menunjuk-nunjuk aku dengan jari telunjuknya sambil melotot. Huah serem skali.
"tunggu dulu kmu salah paham Retno,,, aku tadi,,,,'penjelasanku di potong Retno yang tiba-tiba menamparku.
Plaak. Seketika nyeri di pipi kiriku dan rasanya panas. What? Aku yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka tiba-tiba di seperti di paksa ikutan terlibat.
"dasar Cewek Gatel, murahan!!"Mengataiku. Marga tidak bisa mencegah tamparan Retno di pipiku. dan Marga langsung diam dengan memendam amarah.
Entah apa yang kurasakan rasanya sakit banget di tampar dan dikata-katain seperti itu. Aku hanya korban. Tapi Retno yang posesif dan cemburuan itu melampiaskan amarahnya sama aku. Tanpa kata-kata lagi aku lari menjauh sambil menangis meninggalkan mereka. Dengan kakiku yang sakit rasanya tak terasa sakit lagi karena hati ini yang semakin sakit.
Aku lari dan tepat waktu ada taksi lewat. Dan aku langsung naik. Marga mengejarku tapi taksi sudah berlalu. Tanpa ba bi bu lagi aku pulang ke rumah dan langsung masuk kamar. Aku menangis dan rasanya juga malu banget. Di depan Marga aku di tampar, tapi aku juga merasa bersalah karena kejadian tadi langsung membuat mereka bertengkar hebat dan hubungan ke duanya sudah di ujung tanduk.
"tok..tokk..took...!!" tiba2 mama mengetuk pintu kamarku.
" nadia kamu kenapa sayang?lho.. kamu kok nangis gitu? Ayo cerita dong.." pinta mama.
"Emm.. gak kok tadi nadia jatuh di depan orang banyak gara2 pakaian ini ma,,,, terus lututku jadi lecet...tadi malu banget ma....!"ku berbohong pada mama dan aku pun menangis lagi terisak-isak...
"Lohh.. kok nangis lagi, udah jangan nangis lagi, kamu kan udah anak SMA bukan anak tk lagi..., udah sekarang kamu tidur saja, mandi dulu terus ganti, besok biar gak telat yah..."
Karena mendengar kata-kata ibu aku jadi lega aja, memang rasanya sejuk banget hatiku, yah lumayan buat nglupain kejadian tadi. Aku capek dan langsung tepar,,,,,
###
"Nadia...Nadia bangun udah telat kamu, ayo cepet mandi ..ini udah jam enam"teriak ibu padaku.
"haaaaaahhhh....jam enam" aku shock berat. Cepat-cepat aku cuci muka dan terpaksa tidak mandi untuk mengejar waktu." Kira2 30 menit nyampe sekolah tapi kalau angkotnya lemot gini bsa nyampe 45 menit ,,,,aduh gerbang pasti udah mau di tutup"gerutuku dalam hati."hari ini sial banget sih....!." lebih memalukan lagi mataku bengkak gara2 nangis tadi malem.....huh
Sudah seminggu sejak kejadian itu , aku gak bicara dengan Marga lagi. Dan sejak itu pula aku jadi orang yang cuek bebek dengan semua keadaan dan jadi males banget sekolah. Tapi setelah berapa lama aku mulai berfikir untuk bangkit dan melupakan kesedihanku. Aku mulai jadi anak rajin lagi untuk persiapan ujian nasional. Dan akhirnya lebih mengejutkan lagi Retno minta maaf padaku atas kejadian tamparan itu, aku juga minta maaf padanya karena telah menguping pembicaraan mereka. Wow.,,.,.,.,. hatiku lega banget,.
Sekarang marga juga minta maaf padaku., sikapnya juga berubah padaku,.,.,.dia lebih perhatian dan malah kita sekarang berteman akrab,.,.,.dia lebih banyak curhat ke aku,. Yah aku jadi pendengar setianya,. Rasanya semua hari yang kulalui jadi begitu indah dan bersemangat,.
Tiga bulan kemudian,.....
Ujian telah usai aku dan semua teman2ku menunggu kelulusan yang tinggal satu bulan lagi,. Satu bulan bagiku begitu cepat,. Semua menunggu dengan kecemasan,.
Empat minggu telah berlalu semua teman-temanku bersorak-sorak atas kelulusan mereka begitu juga aku, Arin dan Marga., arin temanku yang paling baik akhirnya ikut orang tuanya ke jogja, dan dia akan kuliah disana., aku tetap menetap di jakarta karena aku mendapat beasiswa di salah satu universitass negeri di sini, lagi pula orang tuaku tak begitu kaya. Aku harus ambil kesempatan itu,. Sementara marga,. Dia akan di sekolahkan di belanda oleh ke dua orang tuannya. Aku akan sangat kehilangan marga. Hatiku sungguh sakit mendengarnya... tapi apa daya ku tak mampu menghentikannya.
###
Hari ini hari keberangkatan arin ke jogja.,,. Aku menangis begitu juga arin,.
"kita masih bisa kirim email atau telepon ada banyak cara kok!"isak arin
Aku hanya mengiyakan menahan tangisku,." Aku kan Cuma ke jogja ntar kalo liburan aku dateng deh ke jakarta."Arin mencoba menghiburku,.
"hee em,.,.,.jangan lupa ya telepon aku kalo dah sampai" aku menangis sambil memeluk Arin.,"sipzz boss,.,.,.udah- udah jangan nangis lagi., aku kan Cuma ke jogja gak kemana-mana" arin tersenyum,.
"Arin ayo semangat,.,..,,.,.!!"aku mencoba menyemangatinya,. Dia hanya mengacungi jempol Dari kejauhan,.