Chereads / Meeting In No Mand's Land / Chapter 23 - 23. Perkelahian

Chapter 23 - 23. Perkelahian

Ketika orang-orang itu melihat Riko Lu masuk, mereka terkejut, dan salah satu dari mereka berteriak tidak senang: "Hei, siapa kamu, apakah kamu perlu sesuatu !?"

Riko Lu langsung mengeluarkan sertifikat identitas dari tim yurisdiksi dan dengan tegas menegur: "Kalian membuka restoran dan mencari penghasilan dengan menjual daging dari hewan yang dilindungi, ini merupakan tindakan ilegal dan kriminal. Kalian harus ikut denganku ke Biro Kehutanan!"

Begitu kata ini keluar, mereka panik seketika dan seseorang segera berdiri dengan senyuman di wajahnya: "Hei sobat, bisakah kamu tenang dulu? Kita bisa membicarakan masalah ini, lihat ..."

Sambil berbicara, pria itu mengeluarkan dompetnya, mengeluarkan selusin uang kertas merah, dan memasukkan uang itu ke dalam saku Riko Lu.

Seketika Riko Lu langsung mencengkeram pergelangan tangannya, tulang orang yang diremasnya akan patah, dan dia dengan tegas menegur: "Kejahatan penyuapan kepada petugas penegak hukum adalah hukuman tambahan! kalian tidak boleh pergi dari sini!"

Ketika kata-kata itu keluar, dua pria yang sedang duduk meja tiba-tiba saling memandang, dan detik berikutnya, tiba-tiba salah satu dari mereka mengambil piring dan melempar ke arahnya——

Riko Lu memiringkan kepalanya untuk menghindarinya, dan piring itu terbentur ke dinding dan seketika hancur berantakan ...!

Ketika Riani Wen, yang sedang menunggu di luar, mendengar suara ini, hatinya bergetar, mengapa dia melempar piringnya begitu cepat!.

Dia buru-buru menelepon polisi sesuai instruksi sebelumnya dari Riko Lu.

Pada saat yang sama, ketika dia melihat pintu ruangan itu yang sudah tertutup, hatinya menjadi cemas dan khawatir.

Riko Lu, dia ...

Riko Lu menyuruhnya menunggu di luar, tapi dia sudah tidak peduli sama sekali, ketika dia ingin berjalan mengikuti Riko Lu ke dalam ruangan itu...

Riani Wen tiba-tiba melihat seorang pelayan buru-buru pergi ke manajer di kasir untuk memberikan laporan kecil, menunjuk ruangan itu, dan wajahnya gugup!

Ketika manajer mendengar ini, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat, dan dia buru-buru keluar dari kasir dan ingin segera pergi——

Riani Wen duduk dengan tenang di dekat pintu.

Tentu saja, ketika pria itu bergegas keluar dari restoran, Riani Wen tiba-tiba mengulurkan kakinya yang panjang——

"pptttumm--!"

Terdengar suara keras, dan pria itu langsung terbentur ke kaca pintu, dan seketika kaca itu hancur berantakan.

Mata semua orang tiba-tiba terayun dan melihat ke--

Riani Wen menunduk dan melirik telapak tangannya, yang tertusuk oleh percikan kaca kecil, seketika darah mengalir samar.

Riani Wen: "... Sial."

Dia mengertakkan gigi dan mengutuk, ini benar-benar merugikan!

**

Dan di dalam ruangan.

Pada saat ini, kontradiksi benar-benar meningkat, dan seorang pria bergegas ke pintu dengan tas di tangannya——

Riko Lu menangkap dan mencengkeram kerahnya dan melempar tubuhnya ke atas meja, Meja itu langsung hancur berantakan, dan dia berguling di atas pung meja menjerit kesakitan.

Wajah Riko Lu terlihat muram dan mengerikan.

Baik orang-orang ini maupun restoran ini tidak dapat melarikan diri!

Begitu pemilik restoran ini ditemukan, dia akan langsung ditangkap, dan ditahan selama beberapa tahun di penjara.

Selain menjual daging dari hewan yang dilindungi, ada juga beberapa barang ilegal, yang sangat dilarang!

Mereka bahkan tidak tahu berapa banyak resiko buruk dari barang itu!

Dan beberapa orang di dalam tampak begitu marah, sehingga Riko Lu sedikit berhati-hati, tiba-tiba salah satu dari mereka mengambil sebotol anggur dan memukulnya ke atas meja, memperlihatkan ujung yang tajam--!

Dia berkata dengan marah: "Apakah kamu tahu siapa kami ?! Kamu tidak tahu mana yang baik atau buruk, dan ingin memprovokasi kami, kamu akan merasakan akibatnya--!"

Riko Lu memandangi botol anggur tajam di tangan pria itu kemudian dia berbicara dengan nada dingin: "Aku tidak peduli siapa kalian! Kalian tidak bisa pergi dari sini."

Ketika pria itu mendengar ini, dia langsung marah. Dia berteriak dan menunjuknya menggunakan botol anggur, "Jadi, kamu sudah siap menghadapi kematian!"

Ketika Riko Lu melihat botol anggur yang tajam menunjuk wajahnya, Riko Lu dengan cepat menangkap tangannya dan dengan kuat menggenggam pergelangan tangan pria itu.

Pecahan botol itu sangat dekat dengan wajah Riko Lu.

Lengan pria itu langsung kaku dan tidak bisa bergerak, dan wajahnya berkutat penuh dengan keringat, dia merasa bahwa kekuatan pria ini begitu mengerikan sehingga dia tidak bisa bergerak sedikit pun!

Lambat laun, wajahnya menjadi semakin pucat, dan lengannya perlahan-lahan didorong ke bawah oleh Riko Lu, dan diputar menjadi lengkungan yang aneh——

"Ah, ah, hentikan! Sakit, hentikan—!" Dia berteriak kesakitan.

Tetapi Riko Lu tidak ingin mendengarnya, diiringi dengan teriakan keras, dengan sedikit gerakan Riko Lu membuat sendi pria itu terkilir!

Dalam sekejap mata, seorang laki-laki di sebelah kanan dengan cepat mengambil bangku dan langsung memukulnya, Riko Lu berhasil untuk menghindarinya, tetapi tiba-tiba laki-laki itu mengeluarkan belati.

Dengan wajah yang galak dia berkata: "Kamu tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan, kamu akan mati hari ini!!!"

Setelah itu, dia berlari dan akan menerkam Riko Lu dengan belatinya.

Riko Lu adalah ahli pertempuran jarak dekat. Ketika pria itu ingin menerkamnya, dia menghindari belati ke samping, dan kemudian meraih lengannya, dan menendang langsung ke arah lutut belakangnya.

Pria itu tiba-tiba berlutut di tanah dan berteriak kesakitan.

Dan tersisa beberapa orang, mereka yang tersisa menyadari kalau Riko Lu sulit untuk diatasi.

Mereka saling memandang dan menyerangnya bersama--!

Tetapi jumlah bukan masalah bagi Riko Lu? Dia terlatih di tim pasukan khusus, dan kekuatannya begitu tinggi sehingga orang-orang ini sama sekali bukan lawannya!

Keduanya bergegas dan menyerangnya satu demi satu.

Riko Lu langsung meraih leher kedua orang itu dan membanting kepala mereka ...!

Setelah membuat mereka merasa pusing dia menendang mereka dengan kasar, masih ada dua pria tersisa.

Dia menggerakkan leher dan pergelangan tangannya.

Dua orang yang melihatnya dengan rasa ketakutan dan bergegas mencari jalan untuk kabur.

Riko Lu meraih dan mencengkeram kerah seorang pria dan menempelkan tubuh pria itu ke dinding dan meninju perutnya, dan pria itu seketika memuntahkan alkohol yang baru dia minum.

Yang terakhir berlari ke arah meja. "Jangan, jangan kemari ..."

Ketika Riko Lu pergi ke kiri, dia pergi ke kanan, Riko Lu pergi ke kanan, dan dia pergi ke kiri Akhirnya, Riko Lu kehilangan kesabarannya, meletakkan tangannya di atas meja, dan langsung melompat dari meja dengan cepat.

"brrrkkk--!"

Pria itu ditendang dan terhempas beberapa meter, membentur tembok dengan keras dan jatuh.

Setelah itu ruangan itu menjadi berantakan, dan tersisa dua wanita yang menggigil di sudut, beberapa pria berbaring di tanah sambil meratap kesakitan.

Riko Lu memandang tempat kejadian dan dengan dingin dia berkata: "Siapapun yang berani melangkah, aku akan mematahkan kakinya!"

Setelah itu, dia membuka pintu dan pergi.

Pelanggan di luar sudah tidak ada, kaca di pintu rusak, dan angin bertiup ke dalam.

Riko Lu menatap wanita di samping pintu dan terkejut.