Ibnu Saud mematikan panggilan telepon.
Jenderal Yakub Mikail frustasi. Dia tidak pernah menduga kalau dirinya bisa berhadapan dengan putranya sendiri.
Jenderal Yakub Mikail memikirkan kata-kata Ibnu Saud.
Sama sekali di luar pemikirannya kalau Bara mampu melakukan dua kejahatan yang di tuduhkan Ibnu Saud.
Jenderal Yakub Mikail berpikir lagi.
"Bara seorang ahli menjinakkan bom. Tetapi meracik bom.
Bara tidak mungkin melakukan hal itu untuk kepentingannya sendiri. Dia terlalu nekad kalau melakukan hal itu untuk kepentingan dirinya sendiri.
Kalau benar demikian, tapi kenapa? Apa alasannya?
Apa dia bekerja untuk orang lain? Siapa? Siapa orang yang bisa memerintah Bara selain dirinya? Tidak mungkin? Sekalipun playboy Bara bukan penjahat. Dia tidak mungkin melakukan kejahatan seperti orang putus asa seperti itu? Apa Bara tengah frustasi?
Apa dia punya dendam pribadi dengan siapa? Lalu kenapa sasarannya bukan kepada orang yang dituju?