Keesokan harinya, Nindy ke kantornya lebih pagi.
Dia memandangi
salinan akte cerai palsu di meja.
Nindy menyandarkan tubuh ke kursi dengan nyaman.
Kenyataan ini tidak membuatnya sakit.
Dia tidak tahu harus bersedih telah di tipu Frans. Justru sekarang ini dia bersyukur, bisa memberikan pukulan telak ke wajah pasangan selingkuh itu.
Bukan dari tangannya langsung.
"Dia akan di tampar oleh tangan yang lain...!" Nindy tersenyum, membayangkan Evie Melody marah-marah, menampar Frans.
"Hubungi pengacara Dyan Angkasa!"
"Baik, nyonya!" jawab
Ranti, asisten Nindy itu sangat cekatan.
Dia sudah tahu apa yang harus dilakukannya.
Ranti seorang pengacara muda, dia bekerja di firma hukum yang didirikan Nindy dan Dyan Angkasa.
Ranti menelpon Dyan Angkasa.
Dalam beberapa menit, pria manis itu tiba di kantor Nindy.
"Aku minta di dampingi masalah ini...akte cerai ini palsu!"
Dyan angkasa membaca salinan akte cerai ini palsu. Kemudian dia mengangkat wajahnya dengan terkejut.