Chereads / Davina / Chapter 5 - Semakin Hancur

Chapter 5 - Semakin Hancur

"Kamu terkena gagal ginjal akut"ucap Alden dengan suara yang terdengar sangat pelan

Vin terkejut, dia sangat terkejut setelah mendengar ucapan Alden, dia sedih, dia hancur, disaat dia ingin memperbaiki semuanya kenapa Tuhan malah memberi cobaan berat lagi untuknya. Kenapa dunia ini tidak pernah adil pada dirinya.Kapan penderitaannya akan berakhir, apakah dia tidak akan pernah merasakan bahagia?apakah dia tidak pantas bahagia?Vina sudah kehilangan kasih sayang dari keluarganya. Dia sudah kehilangan kakak perempuannya, dia juga telah kehilangan sahabat plus first lovenya.Dunianya benar-benar hancur sekarang.

"Kak"panggil Vina. Alden yang sedang menunduk pun menoleh kearah Vina

"Vina mau minta tolong sama kakak buat rahasiain semua ini ya kak" ucap Vina memohon

"gak, kakak bakal kasi tau om dan tante. Gak ada rahasia-rahasian" Ucap Alden tegas

"Kak please ya" Bujuknya lagi

"Gak dek"

"Kak please, aku gak mau nanti mereka sayang sama aku tapi sayang karena kasihan. Aku mau mereka sayang sama aku kayak mereka sayang sama Kak Vino dan Vira" Lirih Vina

Alden menghela nafas

"Ok baiklah"

"Tapi kamu harus rutin konsul dan cuci darah ya" lanjut alden

"Thanks kak. Aku janji bakal rutin cuci darah" Balas Vina gembira

• • •

Vina berjalan memasuki rumahnya. Sampai diruang tamu dia melihat kedua sedang duduk di sofa.

"Grizel pulang"Ucap Vina

"Kok pulangnya telat sayang"ucap mom Vina

"Tadi Grizel ada tugas disekolah mom"Ucapnya berbohong

"Yaudah kamu istirahat gihh"Ucap mom Vina

Vina mengangguk lalu berjalan menaiki tangga.

• • •

Matahari sudah mulai memancarkan cahayanya tetapi gadis cantik masih tetap menutup matanya dan memeluk boneka kesayangannya.

"Grizel bangun sayang udah pagi loh nanti kamu telat"Teriak mom dari dapur

"ughh cepet banget sih pagi, masih ngatuk juga"Gerutu Vina kesal lalu pergi berjalan kekamar mandi

• • •

"Morning all" ucap Vina

"Morning sayang "Ucap kedua orang tuanya serempak

"Loh kak Vino mana mom?"Ucap Vina sembari mengoleskan selai dirotinya

"Dia sudah pergi duluan katanya ada urusan mendadak" Ucap dad Vina

Vina hanya mengangguk sambil mengunyah roti selainya tersebut

"Kalau gitu Grizel berangkat dulu ya mom, dad" Ucap Vina sambil menyalim kedua orangtuanya itu

" Kamu sama daddy aja sayang " Ucap Daddynya

"Emm ok deh. Ayo dad" Ucap Vina

"Yuk kita perg.." Ucapan daddy Vina terhenti karena mendengar deringan ponselnya

"Haloo"

"_____"

"Ok saya segera datang"

"_______"

"Ok terima kasih, selamt pagi"

"Grizel kayaknya Daddy gak bisa anter kamu sayang. Daddy ada urusan mendadak"Ucap Daddy

"Gpp kok dad Grizel bisa naik taksi aja"Ucap Vina tersenyum masam

"Ok kalau gitu Daddy berangkat dulu ya"

• • •

"Mana sih taksinya"Gerutu Vina

Tin..tinn

Vina menoleh dia memincingkan matanya

"Kok belum berangkat Vin"Ucap Pria itu

Vina tak menghiraukan ucapan pria itu dia hanya melihat sana sini

"Gak bakal ada taksinya"ucapnya lagi

" Morning mom,dad,ka..k" Ucap Vina Sembari berjalan menuruni tangga

"Morning syg"

Vino hanya melirik sekilas lalu melanjutkan makannya

• • •

Vino POV

"Kayaknya gua suka sama Vina"Ucap teo sambil fokus ke gamenya

"Ha"Ucap Jevon

"Lo suka sama Davina?kok bisa" sambung jevon lagi

"Ya bisa lah bego"

"Trus lo mau nembak dia gitu?" Tanya Jevon

"Niatnya sihh gitu"

"Trus kapan lo nembak dia?" Tanya jevon lagi

"Hmm besok kayaknya. Lo berdua mau bantuin gue kan?"Tanyanya kepada Vino dan Jevon karena hanya mereka bertiga ada di rooftof sedangkan Rezvan sedang mengurus Osis.

"Ngapai lo pacaran sama cewek kayak gtu?" Ucap Vino bukannya menjawab dia malah bertanya balik

"Menurut gua dia itu bukan cewek baik-baik" lanjutnya

"Menurut gua dia itu Cewek baik-baik kok" Ucap Teo

"Terserah lo semoga lo gak nyesal aja"Ucap Vino

• • •

"Hai princess"Ucap Teo kepada Vina yang sedang menyusun alat tulisnya

"Apa sihh lo, emangnya gua princess apa?"

"Iya lo princess yang dititipkan Tuhan kepada gua" Ucap Teo sambil menyolek hidung Vina

"Apasihh, gajelas lo" Ucap Vina memalingkan wajahnya yang sudah merah akibat gombalan Teo

"Kenapa tuhh pipi kok merah?"Tanya Teo pura-pura tidak tau

"Coba liat sini.Lo alergi ya?"Tanyanya lagi kemudian meraih dagu Vina

Vina menelipis Lembut tangan Teo lalu langsung bergegas pergi meninggalkan Teo yang tersenyum puas akan gombalannya kepada Vina.

"Princess tunggu gua" Ucapnya seraya berlari menyusul Vina yang sedang berdiri didepan gerbang sekolah

"Pulang bareng gua ya" ucap Teo

"Males, gak mau gua" Ucapnya tanpa menoleh kearah Teo yang sedang menatapnya

" Duh jantung gua rasanya mau copot. Gua harus cepat-cepat pergi dari sini" batin Vina

Vina pun bergegas pergi dari tempat itu tetapi Teo dgn cpt menarik tangan Vina

"Pulang sama gua ya, please" ucap Teo memohon

"Lo kenapa sih aneh"

•••

Selama diperjalanan hanya ada keheningan diantara mereka berdua.

Hingga vina memulai pembicaraan

"Inikan bukan jalan kerumah gua"

"Udah lo diem aja"Ucap Teo

"Gua ga mau tau sekarang juga lo turunin gua"

"Please kali ini turutin gua Vin"

"Lo aneh deh, pokoknya turunin gua"

"Gua ga ngapa-ngapain lo kok. Gua pingibg ngajak lo kesuatu tempat,pokoknya lo tenang aja ya"

10 menit mereka diperjalanan akhirnya sampai ditempat tujuan

"wahh baru tau gua dijakarta ada tempat seindah ini padalah pikiran gua jakarta itu tempat yang padat akan bangunan-bangunan tapi ternyata ada tempat seindah ini" Ucap vina kagum

"Selama apasih lo di LA sehingga lo ga tau apa aja yang ada dijakarta?" Ucap Vino terkekeh

Tiba-tiba wajah Vina berubah sendu. Teo yang menyadari perubahan wajah Vina pun bertanya

"K-kenapa pertanyaan gua salah ya?"Ucap Teo sambil mengelus rambut Vina

"Lo nggak salah kok, gua cuma keingat sama sahabat gua"

"Memang sahabat lo kemana?"

"Gua ga tau, dia jahat dia ingkari janjinya ke gua. Dia janji kegua kalo dia ga bakal pergi tapi dia malah pergi ninggalin gua disaat gua lagi berada di titik terendah di hidup gua. Disaat itu semua orang ninggalin gua dan gua cuma punya satu harapan yaitu dia tapi dia juga malah ninggalin gua"Ucap Vina dengan air mata yang mengalir deras di pipinya

Teo pun langsung membawa Vina kedalam dekapannya sembari mengelus punggung gadis itu

"Gua minta maaf kalo pertanyaan gua itu membuat lo sedih. Mendengar cerita lo gua jadi teringan dengan sahabat gua.Gua panggil dia Nana.."

Vina pun kaget akan ucapan Teo. Air matanya semakin deras mengalir

"Zaza" Gumamnya pelan

"Dulu gua ga tau nama dia jadi gua panggil dia nana dia panggil gua..

-tbc-

Penasaran ga Nana panggil Teo apa?