Jaga dulu jarak kita
Jika tak ingin akhirnya
Kau menangis lagi
Jangan terlalu kau dekat
Jangan buat terikat
Coba kau rasakan lagi
Mungkin kau dapat perannya
Tapi hanya sebagai
Bayang-bayangnya saja
Jangan minta jatuh cinta
Luka lamaku juga belum reda
Beri dulu aku waktu untuk
Sembuh sendirinya
Jangan minta jatuh cinta
Sakit sebelumnya masih kurasa
Beri waktu hingga aku mampu
Lupakan semua
Jangan terlalu kau dekat
Jangan buat terikat
Coba kau rasakan lagi
Mungkin kau dapat perannya
Tapi hanya sebagai
Bayang-bayangnya saja
Jangan minta jatuh cinta
Luka lamaku juga belum reda
Beri dulu aku waktu untuk
Sembuh sendirinya (sembuh sendirinya)
Jangan minta jatuh cinta
Sakit sebelumnya masih kurasa
Beri waktu hingga aku mampu
Lupakan semua
Ha aa aa aaa
Jangan minta jatuh cinta
Luka lamaku juga belum reda
Beri dulu aku waktu untuk
Sembuh sendirinya
Bukan 'ku tak jatuh cinta
Lelah ulang kesalahan yang sama
Kuingin kita jalani cinta (kuingin kita)
Kuingin kita jalani cinta
Tanpa tergesa aa
Tanpa tergesa ha a
Gemericik air hujan masih terdengar di tempat rooftoop Tatapan Cahaya masih tetap lurus ke arah luar yang langsung menampilkan kalua di luar sedang hujan

Embusan air gusar terdengar dari Cahaya sekarang dia masih dia masih di sini, menunggu hujan reda.Dia tidak membawa payung,di tambah ponselnya mati karena kehabisan batre
Cahaya menatap nanar hujan yang belum redah . Cahaya ingin sekali pulang karena bundanya pasti akan khawatir tanpa sengaja, matanya teralih ke kantin yang berada di paling ujung
Dari sekumpulan cowok yang sedang asyik ngobrol itu, Cahaya hanya tahu Al yang begitu terkenal di sekolahnya. Rumor tentang Al sudah jadi rahasia umum.Dia terkenal nakal tapi juga pintar.selain, itu dia kelewat ganteng Namun Cahaya tak tertarik dengan kehidupan cowok itu karena baginya, tidak begitu penting mengurusi kehidupan orang lain
jam sudah menunjukkan pukul tiga sore Tidak ada pilihan lain. Nekat dan terpaksa ia berdiri dan menghampiri meja Al dan teman-temannya
" hei kak Al ? tanya cahaya yang bodoh itu adalah sesuatu yang pasti, buat apa di tanyakan kembali
Al menoleh ke arah cahaya dengan kerutan di dahi.Dari Raut wajahnya, terlihat bahwa Al tidak suka dengan kehadiran Cahaya di hadapannya.Dia seperti ingin mengatakan "
lo aapan sih sok kenal lagi gue gak kenal Lo ! gerutu Al di dalam hati
masih perlu gue jawab pertanyaan Lo Al balik bertanya dengan raut wajah sinisnya
Cahaya mengigit bibir bawahnya, seharusnya dia tahu bahwa respons Al pasti akan seperti ini.lalu dia menghela nafas mengumpulkan sia-sia kekuatannya yang masih ada pada dirinya
" apa aku ku boleh pinjem Al karena HP aku lowbet
" Gak enak aja Pinjem HP gue segala tanya ! Al lugas
masih aja pada ngebet sama Al udah Al itu nggak doyan sama cewek " cibir seorang cowok yang duduk di samping Al nama nya Atta
*Cahaya tak menggubris komentar Atta
" kak Plis aku boleh ya pinjem hp kak Al atau aku minta kak Al untuk anter aku pulang " kata Cahaya*
" terus apa urusannya sama gue gak peduli ? ujar Al seraya menaikkan sebelah alisnya
yang mau Hp Lo lowbet itu sama sekali bukan urusannya sama dengan cahaya mengangguk pelan,dia lebih baik pulang dan besok sakit daripada harus memohon lagi dianter oleh Al ? karena dia satu-satunya cowok cahaya kenal. saat itu juga tidak ada Dika pacar Alana teman Cahaya.Dika juga teman dekatnya Al.coba saja kalau ada Dika sudah pasti cahaya akan meminta antar kepada Dika
Ponsel Al tiba-tiba berbunyi.cahaya tak mau repot-repot mendengar percakapan Al di telepon.cahaya melangkahkan kakinya keluar dari gerbang sekolah tapi hujan semakin deras. sudah malam sepertinya tidak ada taksi yang lewat. Cahaya hanya berharap bahwa akan datang keajaiban dan taksi tiba-tiba lewat di depannya.tangannya mencoba menyentuh air hujan yang turun, perlahan dia menutup matanya merasakan tetes demi tetes air hujan yang membasahi tangannya
" ayo pulang "
tangan Cahaya yang sedang menikmati air hujan ditarik secara tiba-tiba oleh seorang.cahaya membuka matanya dan melihat ke arah orang yang menariknya barusan.Al yang baru saja menolak untuk mengantarkannya untuk Pulang
Al melepaskan tangannya dari tangannya Cahaya saat mereka sudah di depan Mobilnya. Al membuka pintu mobilnya, Sedangkan Al hanya berdiri mematung melihat Al yang sudah masuk ke dalam mobilnya
Al membuka kaca mobilnya " Lo masih betah berdiri di situ apa Lo nggak mau gue anterin pulang "
Cahaya Tersenyum lalu mengangguk, tidak peduli dengan harga dirinya, yang terpenting sekarang dia bisa pulang ke rumahnya dengan selamat
Di Sepanjang perjalanan, mereka tidak saling berbicara sama sekali, memang tidak ada yang harus dibicarakan kedua-duanya masih bertahan dalam diam
" Lo tahu tempat martabak manis yang enak ? tanya Al memecah keheningan
" iya ? respons Cahaya tanpa sadar
Al tidak mengulangi lagi pertanyaannya
" Di seberang jalan kompleks perumahanku, menurutku di sana martabak manis yang paling enak," kata Cahaya
Al hanya menganggukkan kepala, suasana kembali menjadi hening.hanya Cahaya lah yang berbicara untuk menunjukkan arah jalan rumahnya, Cahaya tidak menjawab atau meresponsnya, Dia benar-benar tipikal cowok dingin dan tak banyak berbicara
Ponsel Al kembali berbunyi Cahaya tak Sengaja melihat siapa yang menelepon Al Di Ponselnya tertera nama Vanila Ah, semua tahu siapa Vanila dia adalah satu-satunya cewek yang begitu dekat dengan Al diperlakukan baik oleh Pangeran. Apakah mereka berpacaran atau, tidak Cahaya tak tahu. Cahaya juga tidak memusingkan hal itu. tapi sepertinya Al tidak mengangkat telepon dari Vanilla Dia membiarkan Ponselnya berbunyi tanpa mengangkatnya
Hari ini Jumat, terakhir hari sekolah, cahaya berangkat ke sekolah seperti biasanya,di antar oleh abangnya sebelum berangkat kuliah.Namun suasana sekolah hari ini seketika terasa aneh menurut cahaya Beberapa pasang mata menatap tajam ke arahnya.ini jauh lebih berbeda dari di saat dia menjadi murid baru di sekolah ini. Cahaya mencoba tidak menghiraukan semua tatapan itu, tapi terasa sulit. Mata Cahaya terus bergerak penasaran, menyapu keadaan di sekitarnya
Hingga saat di kelas pun, Cahaya masih berasa bahwa semua orang menatap aneh ke arahnya, seperti ter-bully meskipun hanya melalui tatapan
Cahaya berjalan ke arah tempat duduknya.di sana sudah ada citra yang sedang menyalin PR IPA,entah mencontek dari siapa
" Hai Citra," sapa Cahaya
citra langsung menyudahi ritual menyalin PR dan langsung menatap ke arah cahaya dengan memicingkan mata.
" akhirnya Lo datang juga," kata citra
Cahaya duduk di kursinya " Cit Lo tau nggak kenapa semua orang-orang liatin gue kayak gitu
Citra menatap ke arah cahaya dengan malas sedangkan cahaya masih terlihat dungu. Dia nggak tahu kesalahan apa yang sudah dia lakukan saat sehingga menjadi trending topik pembicaraan terhangat di sekolahnya.Mungkin karena cahaya murid baru yang belum tahu dengan detail tentang seluk-beluk SMA-nya
" Lo kemarin pulang sama Kak Al kan ? tanya Citra to the point, dengan suara sepelan mungkin
" EH-eh," jawab Cahaya polos
" Nah gara-gara itu lo jadi pusat perhatian " kata citra terlihat kesal
Sejanak Cahaya menerunungkan apa yang citra katakan " Hanya karena Pulang dengan Al bisa sampai seheboh ini nggak lucu.lagian kemarin malam kan kepepet karena hujan, pikirannya
" kok bisa gitu ? tanya Cahaya
" Lo kan tahu kalua Kak Al itu jarang dekat sama cewek kecuali si Vanilla .untuk dekat sama kak Al itu susah Lo dengan mudahnya Lo bisa pulang sama kak Al itu buat Fans-nya kak Al marah sama Lo.Atau Lo Di anggap sebagai cewek kecentilan karena itu masih murid baru di sekolah ini " Terang Citra
Cahaya sama sekali tidak menyangka kalau akan serumit ini hanya karena hal seperti itu.Dia nggak punya penyakit kulit atau sejenisnya, lagian hanya sebatas Pulang bersama Nggak tukeran Nomor handphone, bahkan mereka juga nggak banyak berbicara. Cahaya menekadkan di dalam hatinya, bahwa ini yang pertama dan terakhir dia berhubungan dengan Al
" Cahaya" panggil citra
" Hmmmm....."
" Lo dekat sama Kak Al ya selama ini " tanya Citra penasaran
" Enggak "
" Cahaya Lo jangan bohong sama gue "
Cahaya menatap ke arah citra,dia menegaskan bahwa semalam pertama kalinya ia berbicara.cahaya menjelaskan bahwa bagaimana bisa Al mengantarkan dia pulang kerumahnya.Lagi pula siapa sih menyebarkan hal ini sampai satu sekolah bisa tahu
" Cahaya" panggil citra lagi
" apa "
" Lo kok bisa berani gitu minta anter sama Kak Al apa Lo suka sama Kak Al Lo pake jampi-jampi apa sampe kak Al mau nganterin Lo, padahal Kak Al nggak kenal siapa Lo "
Pertanyaan yang bertubi-tubi citra membuat Cahaya kesal citra terkadang memang terlalu kepo jadi Orang. Diantara teman-temannya yang lain, Citra memang paling resek dan selalu ingin tahu urusan orang lain