Sosok biadab Pangeran Hammington telah lenyap bagai ditelan angin. Lelaki bermata tegas tersebut telah berubah drastis hanya dalam satu waktu. Dia bahkan kehilangan gairah kehidupannya, seakan dunia telah berhenti berporos. Hanya karena sosok Pangeran Alfonso yang telah menjadi gila.
Sosok lelaki yang selalu diagung-agungkan, menjadi figur panutan dalam kehidupannya telah tiada. Tentunya itu mengakibatkan Pangeran Hammington kehilangan arah dalam kehidupannya.
"Aku pamit ke kamar mandi terlebih dahulu." ujar Pangeran Hammington kepada mereka semua selepas makan siang. Rasanya, lelaki itu tak mau menopang dadanya yang kian memberat saja.
Masuk ke dalam kamar mandi, sementara Raja Rhysand mengekori tingkah laku Sang Kakak Kedua.
Raja Rhysand menghela napasnya, beralih kepada Pangeran Emerald. "Pasti berat bagi Kakak Hammington."
Pangeran Emerald mengimbuhkan kalimatnya. "Sudah pasti berat baginya. Mungkin yang dia rasakan seumpama ketika kamu kehilanganku."