DING … DING … DING …
Suara jam dinding tanda pukul jam enam sore berdentang sangat kencang. Para pelayan dan penjaga yang sudah berkumpul di ballroom istana Kerajaan Atalaric Bagian Utara.
Ketakutan demi ketakutan terasa. Atmosfer di sana mencekam. Mereka bahkan tak berani bicara lantang untuk berkata. Mereka hanya saling berbisik, menduga-duga. Apa yang tengah terjadi dan apa yang akan Pangeran Rhysand lakukan kepada mereka semua.
Tak berapa lama, Pangeran Rhysand pun muncul. Lelaki tersebut berjalan dengan gagap gempita. Langkahnya garang dan mantap. Seakan siap untuk memberontak kepada siapa pun yang berani melawannya.
Langkah tegap Pangeran Rhysand berhenti di depan mereka semua. Mata tajam Pangeran Rhysand menyapu pandangan. Dia mengabsen pelayan dan penjaga di istananya.
Meskipun Pangeran Rhysand tak memahami nama mereka, lelaki tersebut tahu pasti wajah-wajah mereka. Hidup bersama bertahun-tahun, sudah pasti pernah berpapasan satu sama lain. Meski hanya beberapa kali.