"Ternyata hanya kamu yang berani kepadaku, Audrey." Pangeran Rhysand mengelus puncak kepala Audrey dengan sangat lembut. Audrey tersenyum kepada Pangeran Rhysand.
"Dengan kepribadianmu yang seperti ini, aku tidak perlu khawatir kalau Mademoiselle Edeva akan memarahimu lagi."
"Hei, kenapa bisa begitu Pangeran Rhysand?" tegas Audrey.
Lelaki itu terkekeh, "Siapa juga yang bisa kalah melawan harimau manis sepertimu, hmm?"
"Harimau?" balas Audrey.
Lelaki itu menganggukkan kepala. "Hn. Kamu harimau."
"Kalau aku harimau, Pangeran Rhysand adalah...? Kijang? Sesuatu yang aku terkam?"
"Oh, astaga, siapa yang mengajarkan ini kepadamu? Kamu ingin menerkamu? Memangnya kamu berani?" timpal Pangeran Rhysand kepada Audrey.
Beberapa detik, mereka berdua menghening. Pangeran Rhysand sudah ingin melalap bibir manis Audrey. Tapi dia sadar diri, kalau dia sedang flu. Lelaki itu tak mungkin menciumi Audrey, kecuali ingin menularkan virus flu kepada gadis manis itu.