Tidak selamanya manusia bisa berpegang teguh kepada nalar. Pada saat otak rasional tak tahu jawabannya, mendapatkan teka-teki sulit dalam hidup, secara naluriah terkadang hati ikut berbicara. Firasat tetap ada, menyertai diri manusia.
Dan kali ini, firasat yang muncul dalam diri Sang Kusir terasa mencekik. Semakin mereka berjalan ke hutan, semakin dalam, semakin senyap.
"Apakah benar ini jalannya, Pangeran Rhysand?" tanya Sang Kusir sekali lagi.
Pangeran Rhysand mengamati sekeliling. Kondisi di luar semakin gelap. Bahkan hutan kian berkabut, seolah-olah dilalap oleh malam dan dingin.
Sekali lagi, angin berhembus, menciptakan kersik angin yang bergesek, dan menjadikan suhu udara kian rendah.
"Pangeran Rhysand…." panggil Sang Kusir. Bulu kuduk lelaki itu sudah berdiri, perpaduan kecamuk takut dan angin malam yang tak bersahabat.